Mardani Ali Sera
oleh @mardanialisera
DAELPOS.com – libur panjang akan dimulai besok. Kondisi yang kerap dimaksimalkan masyarakat untuk berkegiatan di luar rumah. Kondisi yang patut kita waspadai bersama, jangan sampai terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.
Mengapa? Berkaca pada libur panjang akhir Juli dan Agustus 2020, ada lonjakan kasus positif Covid-19. Data analisis Satgas Penanganan Covid-19 awal September yang lalu, terjadi lonjakan kasus baru positif Covid-19 sebesar 3.622. Bahkan naik signifikan sampai akhir September.
Libur panjang juga berpeluang memasifkan pegerakan masyarakat, ini amat berpengaruh terhadap penambahan kasus. Jika menggunakan data mobilitas penduduk Quebic yang disediakan Unicef, perbandingannya jelas terlihat.
Ketika proporsi penduduk di rumah di atas 40%, tidak ada kasus yang muncul per hari nya dan bahkan cenderung menurun (sekitar 500 kasus/hari). Lain lagi ketika proporsi masyarakat di rumah kurang 40%, tiap ada penambahan 1% masyarakat yang keluar, ada peningkatan 500 kasus perhari. Efek yang besar jika masyarakat tetap di rumah
Karena itu, pemerintah sampai pengelola tempat-tempat wisata tidak bisa hanya mengimbau agar masyarakat tidak berkerumun ketika liburan. Mutlak perlu berbagai strategi maupun pengaturan yang membuat masyarakat tidak menciptakan kerumunan yang berpotensi menyebarkan Covid-19. Lalu jangan bosan untuk terus mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker dan jaga jarak setidaknya 1 meter. Kita perlu konsisten dalam melindungi diri dan menjalankan protokol kesehatan
Jika diabaikan, tidak hanya potensi lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi, akan ada potensi klaster penyebaran Covid-19 di tempat wisata. Lebih daripada itu, bisa menjadi peluang terciptanya klaster penyebaran antar dan intra rumah-tangga.
Follow kami di social media