DAELPOS.com – Pemerintah terus berusah agar koperasi koperasi di Indonesia berkembang pesat dan mensejahterakan anggotanya. Untuk itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para petani mengembangkan model bisnis sirkuit ekonomi.
“Sirkuit ekonomi bisa dibangun lewat koperasi. Seluruh produksi mulai hulu hingga hilirnya, petani juga bisa menikmati hasil keuntungan itu. Saya ingin ajak para petani kembangkan model bisnis sirkuit ekonomi,” tegas MenkopUKM Teten Masduki, saat mengunjungi dan berdialog dengan petani salak, mitra KSSU BMT Mitra Usaha Mulya, di
Kabupaten Sleman, Jogjakarta, Minggu (6/12/2020).
Menurut Teten, model sirkuit ekonomi melalui koperasi yaitu, petani sebagai anggota koperasi fokus untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, kemudian koperasi fokus dalam pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Sehingga kata MenkopUKM, mereka akan saling menguntungkan, dari hulu ke hilir roda perekonomian berjalan.
“Diharapkan kedepan petani dapat hasil panen dari hasil pertanian. Nanti sebagai anggota koperasi, menjual hasilnya ke koperasi. Koperasinya kembangkan pengolahannya dapat SHU dari hasil pengolahannya. Koperasi pasarkan juga dapat dari hasil penjualannya,” kata Teten.
MenkopUKM juga mengajak para petani untuk memodernisasi usahanya, agar jika terjadi stok melimpah dan kualitas yang kurang, bisa diolah dalam bentuk lain. Dengan sentuhan teknoligi kata Teten, maka akan menjadi produk makanan minuman yang memiliki nilai ekonomi.
“Saya mengajak para petani untuk memodernisasi usahanya, termasuk disini koperasi yang memiliki usaha di sektor pertanian. Di luar negeri merak memiliki industri pengolahannya. Produk hasil pertanian sayuran buah-buahan, susu, daging, biasanya tidak terserap semua oleh pasar. Baik karena stok melimpah di panen raya. Atau kualitas yang tidak sesuai permintaan market. Nah itu harus diolah supaya tidak ada limbah dan punya nilai ekonomi,” ujarnya.
Perluasan Program PEN
MenkopUKM Teten Masduki dalam kunjungan kerja ke Jogjakarta juga menyalurkan perluasan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui pembiayaan dari LPDB-KUMKM dan bantuan subsidi bunga KUR kepada 5 koperasi
Pembiayaan LPDB-KUMKM diberikan kepada Ketua KSPPS BMT Nusa Umat Sejahtera, Muhtarom sebesar Rp.40 miliar, Ketua KSPPS BMT Amanah Umat, Bahtiar Rifai sebesar Rp.3 miliar, Ketua KSPPS BMT Bina Umat Wedi, Mujiono sebesar Rp.1.1 miliar, dan Ketua KSPPS BMT Bima Hasan M sebesar Rp.12 miliar.
Sedangkan bantuan subsidi bunga/ margin non KUR bagi UMKM sebesar 3,4 milliar diberikan kepada KSPPS BMT Nusa Umat Sejahtera, dan
Rp.253 juta kepada KSPPS Anugrah Temanggung, Andi P.
“Akibat pandemi banyak koperasi yang terdampak. Kami berikan modal kerja murah kepada koperasinya bukan per nasabah. Supaya koperasi bisa memberikan pinjaman dan restrukturisasi pinjaman selama 12 bulan,” kata MenkopUKM Teten Masduki
Menurutnya pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM saat ini sudah tersalur Rp.1,3 triliun secara nasional atau telah lebih dari 100 persen.
“Kedepan kami ajukan kembali dana bergulir lebih besar untuk koperasi. Kami dorong UMKM bergabung ke koperasi,” katanya.
Sementara itu Ketua KSPPS BMT Nusa Umat Sejahtera, Muhtarom mengaku sangat gembira dengan pembiayaan dan bantuan yang diberikan oleh negara. Pihaknya akan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja.
“Anggota kami ada 160 ribu secara nasional, terdiri pedagang-pedagang mikro. Mereka akibat pandemi sangat berdampak. Kini dengan bantuan tersebut akan bangkit,” katanya.