DAELPOS.com – Setelah Kalimantan Selatan, kini giliran Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi tujuan kunjungan kerja (kunker) Wakil Menteri LHK Alue Dohong. Dalam kunkernya kali ini, Wamen Alue meninjau perkembangan sejumlah program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kaltim, Kamis (25/3).
Lokasi pertama yang dituju yaitu Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus-Hutan Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto (KHDTK-HPPBS) Universitas Mulawarman di Kab. Kutai Kartanegara, Kaltim. Secara historis, sebelumnya areal ini kondisinya kurang bagus, karena didominasi alang-alang dan akasia. Setelah dilakukan upaya restorasi di hutan tropis tersebut, keberhasilannya sudah terlihat.
“Kalau dari sisi konsep ilmu restorasi ini bisa dikatakan restorasi yang sukses. Karena kalau kita lihat dari fungsinya secara kasat mata sudah pulih. Saya sampaikan apresiasi, atas upaya-upaya seperti ini,” ujar Wamen Alue.
Disampaikan Wamen Alue, apresiasi terutama kepada kampus Universitas Mulawarman (Unmul) beserta seluruh jajaran penelitinya. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada para pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang telah melaksanakan kewajibannya untuk merehabilitasi DAS, termasuk di kawasan KHDTK Unmul.
“Jadi ini menurut saya hal yang patut dicontoh, karena sinergi kerjasama seperti ini. Terimakasih juga kepada seluruh UPT KLHK di Kaltim. Tentu harus tetap ikut mendukung agar KHDTK ini terus berjalan baik kedepan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamen Alue menegaskan bagi pemegang IPPKH yang belum menjalankan kewajiban rehabilitasi DAS, untuk segera menjalankannya sesuai target yang ditetapkan.
“Karena dengan pulihnya areal ini, maka akan banyak memberikan manfaat untuk publik, misalnya semua dapat menikmati oksigen, dan kualitas air yang bagus,” tutur Wamen Alue.
Selanjutnya, Wamen Alue mengatakan upaya-upaya seperti ini juga perlu didokumentasikan dengan baik, agar dapat menjadi lesson learn, untuk kemudian dibagikan pengalamannya dan diperluas skalanya, hingga menjadi contoh bagi wilayah lain.
Keberhasilan rehabilitasi DAS juga didukung oleh ketersediaan bibit dan benih yang baik. Untuk memastikan hal tersebut, Wamen Alue melanjutkan kunjungan kerjanya ke Persemaian Permanen Bukit Merdeka yang dikelola BPDAS Mahakam Berau. Di tempat ini juga disiapkan bibit gratis bagi masyarakat. Setiap tahunnya diproduksi satu juta bibit pohon berupa bibit buah-buahan dan kayu-kayuan.
Untuk mendukung upaya pemulihan lingkungan di Kaltim, KLHK juga tengah membangun Persemaian Modern di sekitar lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Persemaian ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 120 Hektar.
“Selain menjadi pusat pembibitan dan kebun benih, pada lokasi ini juga akan dibuat Arboretum atau taman hutan dengan koleksi tanaman endemik Indonesia. Serta akan berfungsi juga sebagai taman rekreasi dan sarana olahraga,” kata Wamen Alue, saat meninjau lokasi pembangunan Persemaian Modern tersebut.
Pada kunjungan kerjanya kali ini, Wamen Alue juga mengunjungi salah satu UPT KLHK di Kaltim yaitu Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) Samboja. Kunker Wamen Alue selanjutnya yaitu meninjau kegiatan RHL yang dilakukan BPDAS Mahakam Berau di Hutan Lindung Wain yang memasuki masa pemeliharaan di tahun kedua (p1). Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai menjadi lokasi terakhir kunjungan kerja hari pertama Wamen Alue di Kaltim.