DAELPOS.com – Sumbangan Rp2 triliun dari keluarga pengusaha Akidi Tio ternyata hanya pepesan kosong. Karena itu, Heriyanti, putri bungsu mendiang pengusaha asal Langsa, Aceh itu, dijemput langsung Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro, Senin (2/8/2019). Ia dibawa ke Mapolda Sumsel untuk diperiksa terkait kasus uang hibah Rp2 Triliun yang tidak benar.
Menggunakan baju batik biru dengan celana panjang hitam, Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel, Palembang, pukul 12.59 WIB dan langsung digiring ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas. Sejak menginjak kakinya di markas polisi itu, ia terlihat berusaha menghindari awak media dengan terus berjalan cepat seraya menutupi wajahnya menggunakan tangan. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya, meski terus dicecar pertanyaan oleh pers yang berjaga-jaga di sana.
Sementara itu Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait penjemputan Heriyanti. Termasuk status Heriyanti saat ini belum juga ada keterangan terkait hal tersebut. “Nanti saja ya.”
Meski secara resmi belum ada pernyataan soal status hukum Heriyanti sebagai tersangka, sejumlah pejabat kepolisian di Polda Sumsel mengungkapkan yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya berkaitan dengan penyampaian kabar bohong tentang donasi Rp2 triliun dari mendiang ayahnya pengusaha Akidi Tio, untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Sebelumnya mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin, Minggu (1/8/2021) mengungkapkan keraguannya atas donasi sebesar Rp2 triliun itu. Apalagi sepak terjang Akidi Tio sebagai pengusaha belum diketahui. Karena itu, sampai duit sebanyak itu betul-betul tersampaikan, ia mengaku belum mempercayai kabar tersebut. Tetapi, kata eks Menteri BUMN Dahlan Iskan, Senin (2/8/2021) ini donasi itu, cair, berdasarkan penelusurannya pada sejumlah sumber terpercaya.
Seperti sudah ditulis, melalui sebuah acara di Mapolda Sumatera Selatan, Senin (26/7/2021), sang Kapolda Irjen Eko Indra Heri memfasilitasi acara penyerahan sumbangan Rp2 triliun dari keluarga mendiang pengusaha Akidi Tio, melalui dokter keluarga, Prof Hardi Darmawan. Hadir sejumlah pejabat dalam acara yang mendapat liputan luas pers itu. Wajar saja. Di tengah pandemi Covid-19 ini, saat orang-orang kesusahan, termasuk negara, ada yang menyumbang demikian besar, pastilah mengundang perhatian ramai.