DAELPOS.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengungkapkan bahwa lamanya antrian tunggu keberangkatan haji salah satunya dikarenakan terbatasnya kapasitas Mina untuk menampung jumlah jamaah. Selain itu, hasil kesepakatan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), setiap 1.000 jumlah penduduk Muslim mendapat alokasi 1 kursi (kuota) haji. Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber pada acara Diseminasi Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji Provinsi Jawa Barat Tahun 2021, Selasa (9/11/2021) di Grand Sahid, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
“Kenapa bisa lama nunggunya? Karena kapasitas Mina maksimal 3 juta orang. Kesepatan OKI, rumusnya per 1000 penduduk muslim, dapat 1 kursi (kuota haji)”, terang Ace.
Ace mengatakan secara nasional, jumlah jamaah yang menunggu haji (reguler) sebanyak 5.073.767 jamaah.
“Perempuan jumlahnya 2,7 juta. Yang laki-laki 2,3 juta jamaah”, kata Politisi Partai Golkar itu.
Dalam acara itu, Ace juga menyampaikan bahwa selama penundaan keberangkatan haji akibat pandemi, dana haji jamaah tetap aman. Dana haji dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang dinilai manfaatnya digunakan untuk kepentingan jamaah haji pula.
“Banyak orang nggak tahu, yang mengelola uang haji itu bukan Kemenag. Tetapi yang mengelola itu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)”, jelas Ace.
“Saat ini (dana haji) sebesar Rp. 153 triliun. Dimana aja itu? Pertama di BPS, jumlahnya Rp. 51 triliun. Sisanya, diinvestasikan. Yang terbanyak adalah obligasi syariah atau yang dikenal dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Apa untungnya, tahun lalu, nilai manfaatnya bertambah Rp. 7 triliun”, sambung Ace.
Sementara itu, Nur Arifin, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag RI mengatakan pihaknya akan segera membicarakan persiapan keberangkatan haji tahun 2022 mendatang dan juga umrah.
“Mulai 7 Desember kami akan membicarakan kuota untuk haji 2022”, katanya.
“Mudah-mudahan Corona ini segera berakhir. Kita bisa kembali normal umrah”, pungkas Nur Arifin.(*)