Hadapi Katastropi: Muktamar NU 2021 Sejarah Peradaban Baru Indonesia ?

Wednesday, 22 December 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahawan Karuniasa Direktur Environment Institute / Foto Ist

Mahawan Karuniasa Direktur Environment Institute / Foto Ist

DAELPOS.com – Dalam menghadapi kondisi Bumi yang sedang tidak baik-baik saja, konsep Ummatan Wasathan, boleh jadi didalamnya memuat konsep inti untuk membangun peradaban baru Indonesia, melampaui dari “sekedar” menjadi Indonesia maju dan lestari di 2045, semoga ada di Muktamar NU tahun 2021.

Demikian pernyataan Mahawan Karuniasa, Pendiri dan Direktur Environment Institute saat dihubungi secara terpisah, terkait Muktamar Nahdlatul Ulama ke-24 yang dibuka Presiden Joko Widodo hari ini.

Perhelatan akbar Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 akan diselenggarakan di Provinsi Lampung pada 22-23 Desember 2021. Selain tentunya membahas masalah keagamaan, Muktamar juga akan menghasilkan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan khususnya terkait isu-isu tematik, aktual dan juga perundangan. Menjadi lebih dari sekedar penting dari dimensi waktu, Muktamar NU akan dilaksanakan pada tahun 2021, awal dekade menentukan hubungan bumi dan manusia. Sains memperkirakan krisis multidimensi akan terjadi pada dekade depan, bahkan diperkirakan jumlah manusia akan berkurang.

Perubahan drastis dan cepat perlu dilakukan oleh seluruh umat manusia, termasuk bangsa Indonesia, kecuali menyerahkan pada alam yang akan melakukannya dengan skema katastropi. Sayangnya, risiko katastropi Bumi dan kehidupan manusia dihadapi saat Indonesia berencana menjadi negara maju saat 100 tahun merdeka, yaitu pada tahun 2045

Para ahli memperkirakan, pada kisaran 5 tahun kedepan, suhu permukaan bumi dapat menembus 1,5 derajat Celsius, batas yang tidak boleh terlampaui. Artinya, semakin banyak ekosistem laut yang terganggu juga meningkatnya banjir rob, curah hujan ekstrim dan kekeringan, terganggunya produktivitas petani dan nelayan, menurunnya ketahanan pangan, serta meningkatnya risiko banjir di perkotaan. Konvensi Keanekaragaman Hayati atau Convention of Biology Diversity (CBD) juga mencatat aktivitas manusia juga mengurangi produktivitas lahan lebih dari seperlima daratan dimuka Bumi. Selain itu, berbagai jenis binatang seperti ikan, reptil, burung, mamalia, dan ampibi juga mengalami kepunahan yang meningkat khususnya sejak masa revolusi industri.

See also  Soal Isu Menteri Mundur, Jokowi Pastikan Kabinet Tetap Bekerja

Penduduk Indonesia telah mencapai sekitar 270 juta, dan masih terus tumbuh. Bertambahnya jumlah populasi manusia di Indonesia yang disertai dengan meningkatnya kesejahteraan, berimplikasi pada konsumsi pangan dan air, dan konsumsi energi yang melipatganda termasuk timbulan sampah yang akan semakin menggunung. Kehidupan bangsa membutuhkan arah baru, perubahan besar, cepat, dan substansial, jika ingin Indonesia menjadi negara maju. Dalam menghadapi dekade katastropi, tidak ada pilihan, untuk menjadi negara maju membutuhkan syarat baru, yaitu menjadi negara yang ramah lingkungan, demikian tutup Mahawan.

Berita Terkait

Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Kenten Laut, Banyuasin
Hari Kartini, Puan: Perempuan RI Harus Berani Bersuara
Perkuat Kolaborasi, Mendes Yandri Ingin GP Ansor Manfaatkan Jaringan Dukung Pembangunan Desa
Haidar Alwi: Perubahan Pemerintahan Trump BUKAN Bom Waktu Bagi Ekonomi Indonesia.
Delegasi Israel Walkout, Ketua BKSAP DPR RI FPKS: Negara Dunia Dukung Palestina Merdeka
Haidar Alwi: Narasi Tempo Tentang Sufmi Dasco Ahmad Menyimpang dari Etika, dan Fakta Tak Lagi Jadi Landasan
Hasanuddin Siaga 98′ KPK dan Danantara
Terima Aduan Nelayan Soal Surabaya Waterfront Land, LaNyalla: Keadilan Harus Jadi Ukuran

Berita Terkait

Tuesday, 22 April 2025 - 12:57 WIB

Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Kenten Laut, Banyuasin

Monday, 21 April 2025 - 20:20 WIB

Hari Kartini, Puan: Perempuan RI Harus Berani Bersuara

Monday, 14 April 2025 - 10:34 WIB

Perkuat Kolaborasi, Mendes Yandri Ingin GP Ansor Manfaatkan Jaringan Dukung Pembangunan Desa

Wednesday, 9 April 2025 - 19:32 WIB

Haidar Alwi: Perubahan Pemerintahan Trump BUKAN Bom Waktu Bagi Ekonomi Indonesia.

Wednesday, 9 April 2025 - 09:05 WIB

Delegasi Israel Walkout, Ketua BKSAP DPR RI FPKS: Negara Dunia Dukung Palestina Merdeka

Berita Terbaru

Berita Utama

Menteri PU Dorong Penerapan IPHA untuk Swasembada Pangan

Tuesday, 22 Apr 2025 - 21:10 WIB

Ekonomi - Bisnis

Netmonk Dukung Pemda Papua Barat Daya Pantau Efektifitas Layanan Digital

Tuesday, 22 Apr 2025 - 17:15 WIB