DAELPOS.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan, PKB harus mencari ceruk-ceruk pemilih baru, sambil terus merawat ceruk pemilih lama yang sudah ada. Salah satu ceruk pemilih yang terus didekati adalah kalangan milenial yang pada Pemilu 2024 nanti jumlahnya cukup signifikan, mencapai kisaran 52%.
Selain itu, PKB juga harus menguatkan ceruk pemilih dari berbagai kalangan di luar kalangan santri atau nahdliyin yang selama ini memang sudah menjadi pemilih mayoritas PKB. ”PKB terbuka untuk semua kalangan. Ada yang bilang orang susah masuk PKB karena kalau tidak santri atau Gus, untuk jadi ketua DPC saja tidak bisa. Nggak, tidak seperti itu. Itu tidak benar. PKB terbuka bagi siapa saja dan siapapun bisa menjadi pengurus partai,” ujar Gus Muhaimin saat memberikan pengarahan pada Rapat Konsolidasi Dewan Syuro DPP PKB di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Gus Muhaimin mencontohkan, beberapa anggota DPR RI dari Fraksi PKB di Senayan berasal dari kalangan nonmuslim. Begitu juga pengurus PKB di berbagai tingkatan banyak pula diisi tokoh-tokoh dari kalangan nonmuslim. ”PKB memang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU), tapi PKB didirikan untuk bangsa. Jadi, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu saja,” urainya.
Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan bahwa langkah-langkah pemenangan 2024 harus terus ditingkatkan. Saat ini, berdasarkan hasil survei, untuk partai politik (parpol) berbasis pemilih utama kalangan muslim, posisi PKB berada di urutan teratas. Sementara secara keseluruhan, PKB berada di urutan 2 – 4 besar nasional. ”Di dalam semua survei, elektoral atau daya keterpilihan kita masuk 3-4 besar. Tetapi kuat peluang kita untuk minimal 3 dan 2 besar. Kita bergantian dengan Gerindra dan Golkar di posisi atas,” tuturnya.
Karena itu, melihat tren kecenderungan yang ada, Gus Muhaimin sangat optimistis bisa berada di posisi dua besar nasional. Untuk mengejar peluang dan kesempatan memenangkan pemilu, minimal di posisi dua besar, dirinya mengimbau kepada seluruh pengurus baik di tingkatan DPP, DPW, DPC, anak cabang hingga ranting, untuk memahami peta keadaan pemilih dan melakukan kegiatan-kegiatan lapangan sesuai dengan yang diinginkan oleh calon pemilih di setiap segmennya. ”Tantangan kita adalah bagaimana kita bisa hadir dan diterima oleh semua kalangan,” urainya.
Secara spesifik, Gus Muhaimin juga mengajak jajaran Dewan Syuro di semua tingkatan untuk secara aktif membangun basis-basis pemilih baru bersama dengan Dewan Tanfidz. ”Jadi, Dewan Syuro tidak hanya mengawal dalam gagasan, ideologi, dan rekomendasi, tapi bergerak aktif, berbagi tugas dengan Tanfidz membangun basis kedua di luar basis yang sudah ada. Kalau bisa berbagi tugas dengan sangat bagus, kita pastikan minimal juara dua,” katanya.