DAELPOS.com – Kementerian Perdagangan menurunkan harga Minyak Goreng hingga Rp 11.500 namun minyak goreng jenis ini justru langka di pasaran.
Anggota DPR RI yang juga Sekjen PAN Eddy Soeparno mengingatkan bahwa masalah minyak goreng ini sudah menjadi perhatian Presiden Jokowi sejak awal tahun 2022.
“Sejak awal tahun, Bulan Januari 2022 Presiden Jokowi sudah memberikan perhatian khusus pada harga dan ketersediaan minyak goreng karena beliau memahami betul kebutuhan masyarakat,” kata Eddy, di Jakarta, Sabtu (5/2).
“Selang sebulan masalahnya belum juga selesai. Saya kira pejabat kementerian terkait seharusnya lebih serius lagi menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng ini,” ungkapnya.
Eddy menceritakan, hari ini ia menyaksikan langkanya minyak goreng di beberapa supermarket, sehingga terpaksa harus membeli minyak goreng 2 liter seharga Rp 45.000 dari agen.
“Saya sendiri juga merasakan dampak langkanya minyak goreng. Hari ini istri saya pergi ke Supermarket dan minyak goreng non subsidi pun habis tidak ada stoknya. Bisa beli di tempat lain namun dengan harga yang jauh lebih mahal,” jelasnya.
Eddy yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menegaskan Negara tidak boleh kalah dari Kartel dan spekulan.
“Kebijakan yang baik di atas harus didukung dengan pengawasan dan penegakan hukum di lapangan. Jangan sampai negara justru kalah dari kartel dan spekulan,” tegas Eddy.
Eddy juga menyampaikan bahwa kasus Minyak Goreng yang ghoib ini akan sangat memberatkan warga, emak-emak hingga pedagang kecil dan UMKM.
“Emak-emak sudah resah karena minyak goreng langka. Begitu juga saudara-saudara kita pedagang kecil dan UMKM. Tindakan tegas kepada spekulan dan penimbun akan menolong saudara-saudara kita yang kesulitan karena kelangkaan minyak goreng ini,” tutup Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat III ini.