DAELPOS.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi pembicara utama dalam acara “Morning Talk with the Minister of Investment” pada Kamis kemarin (10/2). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Mandiri Investment Forum (MIF) 2022 “Recapturing the Growth Momentum” yang diselenggarakan pada 9-10 Februari 2022 oleh Bank Mandiri.
Dalam kesempatan ini, Bahlil mengungkapkan perintah Presiden RI Joko Widodo untuk membangun investasi yang inklusif dan berkualitas. Cara pertama yaitu melalui pemerataan pertumbuhan investasi yang tidak hanya terfokus pada pulau Jawa saja. Kedua, setiap investor yang masuk diwajibkan berkolaborasi dengan pengusaha nasional di daerah dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ketiga, perlunya memangkas proses perizinan investasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa arah kebijakan Indonesia ke depan akan mendorong hilirisasi khususnya untuk pengelolaan sumber daya alam sebagai prioritas.
“Pemerintah mendorong investasi berkualitas yang kuncinya adalah adanya penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi. Di 2021, realisasi investasi sektor industri mencapai Rp117,5 triliun. Angka ini meningkat 90,7% dibandingkan tahun 2019 lalu. Kita tidak lagi mengekspor bahan baku, sudah terjadi hilirisasi,” jelas Bahlil.
Terkait dengan kemudahan perizinan investasi, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini pelaku usaha dapat dengan mudah mengurus izin investasinya melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko, yang diatur langsung dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK). Bahlil mengungkapkan bahwa sistem OSS masih akan terus disempurnakan.
“Kalau ada masalah, tolong datang ke kami. Kami akan bantu. Prinsipnya, biarkan izin dan insentif kami urus, selama Bapak dan Ibu memenuhi syarat yang ada. Bapak dan Ibu tolong bawa modal, teknologi, dan sebagian pasarnya,” ucap Bahlil.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM ini merupakan wujud kontribusi nyata Bank Mandiri dalam mendorong investasi di Indonesia.
“Kita siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui investasi,” imbuh Alexandra.
Pada hari sebelumnya Rabu (9/2), Menteri Investasi/Kepala BKPM juga menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi panel pada MIF 2022 bertema “Opportunities in Future Investment and Exports” bersama dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Senior Partner McKinsey & Company Detlev Mohr.
Bahlil mengungkapkan pencapaian realisasi investasi sepanjang tahun 2021 sebesar Rp901,02 triliun yang melampaui target di tengah pandemi Covid-19 menandakan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi yang diambil pemerintah tepat sasaran. Berbagai insentif telah ditawarkan oleh pemerintah, baik fiskal maupun non fiskal. Mulai dari Tax Holiday dan Tax Allowance, serta asistensi pengurusan perizinan berusaha sampai dengan tahap konstruksi dan produksi komersial.
Dalam rangkaian kegiatan MIF 2022 ini, Kementerian Investasi/BKPM juga menyediakan layanan Klinik Investasisebagai sarana bagi pelaku usaha untuk berdiskusi langsung terkait kebijakan investasi di Indonesia, serta dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam rangka meningkatkan iklim investasi di Indonesia. (***)