KemenKopUKM Komit Dorong Startup Masuk Rantai Pasok Global

Friday, 25 February 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM menjalin sinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM DI Yogyakarta, mendorong para startup untuk dapat bersaing, dan meningkatkan produktivitas maupun daya saingnya. Hal ini bertujuan agar UKM maupun startup masuk dalam rantai pasok global.

Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Ari Anindya Hartika menegaskan, saat ini tantangan eksternal yang dihadapi dalam pengembangan industri, khususnya UMKM semakin menguatnya keterbukaan ekonomi internasional.

“Era globalisasi mengakibatkan seluruh UMKM, termasuk startup, berhadapan secara langsung. Baik di pasar domestik maupun internasional, dengan tingkat persaingan yang semakin tajam,” ucap Ari saat menggelar kegiatan Konsultasi Teknis Dalam Rangka Peningkatan Manajemen Mutu Produk Startup di Yogyakarta, Kamis (24/2).

Dalam kegiatan ini kata Ari, diharapkan agar UMKM dapat lebih meningkatkan kualitas produknya termasuk dapat penerapan sistem manajemen mutu. Sehingga ke depan, produk dapat berorienstasi ekspor, masuk dalam rantai pasok global bahkan dapat bersaing dipasar internasional.

Selain itu, sejak beberapa tahun terakhir KemenKopUKM juga memfasilitasi UKM dalam hal pendampingan standarisasi dan sertifikasi produk seperti serifikasi HACCP, ISO, FSSC/BRC, Sertifikat Organik dan lainnya.

Ari melihat, peningkatan daya saing UKM termasuk startup dalam mengeluarkan produknya saat ini, masih cenderung membutuhkan keterlibatan para pemangku kepentingan lain. Terutama pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.

Menurut Ari, diperlukan program yang lebih spesifik untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi oleh UKM. Di mana kendala utama terkait mata rantai bisnis, pengembangan kawasan/sentra UKM, pemenuhan rantai pasok mulai dari hulu hingga hilir, meliputi juga masalah R&D, standarisasi dan pemasaran produk.

See also  Pemprov Jateng Pemenang Keterbukaan Informasi Terbaik 2021

Ia menegaskan, terkait dengan proses produksi dan standarisasi produk, diperlukan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi UMKM sebelum siap diedarkan atau dipasarkan secara luas. 

“Ini penting agar dapat menjamin aspek konsistensi kualitas produk atau jasa, dan memenuhi ekspektasi konsumen,” imbuh Ari.

Senada, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DI Yogyakarta, Sri Nurkyatsiwi menyampaikan, Startup harus mengenal posisi atau skala usahanya, brand seperti apa yang diinginkan, target yang ingin dicapai dan pasar yang diharapkan.

“Apabila semua itu sudah dipahami maka akan terlihat standarisasi dan sertifikasi produk apa yang dibutuhkan,” ujar Sri.

Sri merinci, kegiatan konsultasi ini diikuti oleh 35 startup yang ada di Yogyakarta. Menghadirkan narasumber dari Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standarisasi Nasional Jawa Timur dan Praktisi ISO.

Startup yang hadir sambung Sri, sangat antusias dilihat dengan hidupnya sesi diskusi. Mereka sangat membutuhkan adanya fasilitasi pendampingan SNI dan ISO, agar produk mereka dapat diterima dipasar nasional maupun pasar global.

Ia mengatakan, adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan input positif dan membuka cakrawala startup. “Terutama terkait pentingnya kesadaran dan penerapan standarisasi dan sertifikasi produk, untuk meningkatkan keberterimaan produk UKM termasuk produk Start Up di pasar nasional maupun global,” pungkas Sri.

Berita Terkait

Senator Agita Nurfianti Dorong Optimalisasi & Pemeliharaan Sawah Non-Aktif di Jabar
DPD RI Gelar FGD Susun RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi
BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan
Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila
Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru
GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta
Desak Pemerintah Pusat Hentikan Rencana Penambahan Batalyon TNI di Aceh, Haji Uma: Langgar MoU Helsinki dan Akan Memicu Resistensi

Berita Terkait

Wednesday, 9 July 2025 - 14:00 WIB

Senator Agita Nurfianti Dorong Optimalisasi & Pemeliharaan Sawah Non-Aktif di Jabar

Monday, 7 July 2025 - 21:20 WIB

DPD RI Gelar FGD Susun RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

Friday, 4 July 2025 - 07:27 WIB

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi

Tuesday, 1 July 2025 - 13:48 WIB

BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan

Monday, 30 June 2025 - 09:23 WIB

Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Berkat Akses Mudah, Penumpang LRT Harjamukti Terus Melonjak

Wednesday, 9 Jul 2025 - 17:25 WIB

News

DPR Setujui Anggaran Tambahan Kemenag untuk Tunjangan Guru

Wednesday, 9 Jul 2025 - 17:19 WIB