DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 185 unit rumah khusus hunian tetap (huntap) Pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Pembangunan rumah khusus tersebut menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) dengan tipe 36 dan dibangun di atas lahan seluas 108 meter persegi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rumah khusus ini merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri Basuki.
Dalam tinjauannya di kawasan Relokasi Huntap Pascabencana Badai Seroja di Desa Tambe, Kecamatan Bolo pada Rabu (28/12), Menteri Basuki mengatakan secara keseluruhan, huntap pascabencana di Kabupaten Bima telah siap diresmikan.
“Alhamdulillah kalau warga senang, mohon untuk penghijauannya supaya diperhatikan. Kalau ada lahan kosong bisa ditanami pohon sendiri,” jelas Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto berharap dengan pembangunan rumah khusus ini masyarakat dapat segera menempati hunian yang layak.
“Kami telah menyelesaikan pembangunan 185 unit rumah khusus di Bima. Februari 2022 lalu sudah selesai, Maret sudah mulai dihuni karena kami harap masyarakat yang terdampak bisa segera merasakan manfaatnya. Selanjutnya untuk kerapihan dan penghijauan juga mohon diperhatikan,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat mendampingi Menteri Basuki melakukan peninjauan kesiapan peresmian huntap di Bima.
Pembangunan huntap ini merupakan kolaborasi antar unit organisasi Kementerian PUPR, khususnya Direktorat Jenderal Perumahan melalui pembangunan rumah khusus, Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui pembangunan infrastruktur dasar permukiman dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terkait penyediaan air baku.
Salah seorang warga penghuni rumah khusus, Mohammad mengaku dirinya dan keluarga sangat senang saat mengetahui rumah khusus dari Kementerian PUPR ini sudah selesai dibangun. Saat ini keluarganya juga sudah mulai menempati dan mengaku nyaman bisa tinggal di rumah tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kementerian PUPR yang telah membangun rumah khusus dan fasilitasnya yang lengkap. Mungkin kalau pemerintah tidak membangun rumah khusus ini, saya dan keluarga masih tinggal di bantaran sungai dengan keadaan rumah yang sudah rusak,” ujarnya.
Turut hadir dalam tinjauan ini Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Bupati Kabupaten Bima Indah Dhamayanti, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, Direktur Rumah Khusus Yusniwati, Kasatgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi NTT dan NTB Widiarto, Kepala BPPW NTB Ika Sri Rejeki, dan Kepala BP2P Nusa Tenggara I Rini Dyah Mawarty. (*)