KLHK Gelar FGD Peluang dan Tantangan Sektor Air, Pangan, dan Energi dalam Perencanaan dan Pelaksanaan RPPLH Nasional 2025 – 2055

Tuesday, 16 May 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait tantangan dan peluang Pembangunan Sektor Sumber Daya Air, Energi, dan Pangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) di Jakarta pada 15 – 17 Mei 2023.

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk pengayaan materi terkait peluang dan tantangan sektor air, pangan, dan energi dalam mendukung Environmental and Social Safeguard (ESS) sebagai basis pemanfaatan sumber daya alam.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong menyampaikan dalam arahannya bahwa terdapat berbagai tantangan dan peluang terkait dengan upaya untuk mewujudkan Visi NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur serta mencapai target pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Maju di 2045, yaitu: The Triple Planetary Crisis: Iklim, Biodiversity loss & Pencemaran Lingkungan Hidup; Global Risks; Megatrend 2045; SDGs (Ekologi, Sosial & Ekonomi); VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).

“Disamping itu juga, peningkatan kebutuhan SDA dan persaingan memperebutkan SDA ke depan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia, meningkatnya kegiatan ekonomi serta perubahan gaya hidup,” tambah Alue.

Alue menyampaikan bahwa RPPLH Nasional merupakan salah satu instrumen Lingkungan Hidup yang dapat didayagunakan secara terintegrasi dengan berbagai instrumen pengelolaan PPLH dan PSDA serta instrumen pembangunan lainnya untuk mewujudkan status kondisi kualitas lingkungan hidup dan kondisi kualitas kehidupan manusia yang semakin baik dan meningkat serta mewujudkan visi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

“Penyusunan RPPLH Nasional ini diharapkan dapat memperkuat Tata Kelola Pemanfaatan SDA dan LH yang mampu mewujudkan: seluruh proses kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat di lima focal area (udara atau atmosfer, lahan, air, laut, dan keanekaragaman hayati); dan keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat (Human well being),” tutur Alue.

See also  Realisasi Program 2022 Maksimal, Kemendes PDTT Tuai Pujian DPR

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ruandha Agung Sugardiman dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah serta menjadi menjadi dasar pemanfaatan sumber daya alam.

“Hal ini berarti bahwa RPPLH harus didayagunakan untuk memperkuat aspek perlindungan lingkungan hidup dan sosial (Environmental and Social Safeguard-ESS) dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, tata ruang, dan pemanfaatan sumber daya alam serta perizinan berusaha di level landscape dan tapak, seperti yang telah diatur di dalam Peraturan Perundang-Undangan [PUU] Cipta Kerja,” jelas Ruandha.

Menurut Ruandha pelibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan termasuk pakar dan praktisi merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perencanaan PPLH termasuk penyusunan Dokumen RPPLH.

“Melalui FGD ini, kami berharap para pakar dan praktisi dapat memberikan saran, pendapat dan tanggapan serta penajaman informasi terkait dengan materi teknis RPPLH Nasional.” pungkas Ruandha.

Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi sarana komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi berbagai pihak dalam proses penyusunan RPPLH Nasional dan penjaringan, masukan, penajaman materi dan uji materi terhadap dokumen RPPLH Nasional dari berbagai pihak (akademisi dan praktisi) sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing terkait sektor air, energi, dan pangan.

Kegiatan ini diadakan selama tiga hari yaitu pada 15 Mei 2023 hingga 17 Mei 2023. Kegiatan FGD turut dihadiri oleh Pimpinan Tinggi Pratama KLHK serta para Akademisi dan Praktisi bidang keahlian pada sektor air, energi, dan pangan.(*)

Berita Terkait

Hadir Rakorbangpus Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PU Siap Sinergikan Rencana Pembangunan Nasional
BAP DPD RI Tindaklanjuti Aduan Sengketa Lahan dan Ketenagakerjaan
Tinjau Sekolah Rakyat di Solok, Menteri Dody Permudah Akses Pendidikan Bagi Warga Miskin di Dataran Tinggi
Hadiri Orasi Ilmiah Guru Besar ITERA, Wamen Diana Soroti Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Antisipasi Bencana Gempa
HKI Perkuat Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Lewat Pelatihan Keuangan di Pasar Dongko: Implementasi Konkret ESG Pilar Sosial dan Dukungan pada SDGs
Podcast Ngegas Rakyat Merdeka, Viva Yoga Ajak Gen Z Berkreasi, Berinovasi, dan Berkiprah Di Kawasan Transmigrasi
Menteri PU Dorong Percepatan Penyelesaian JTTS Tahap II Palembang–Betung Oleh Hutama Karya
Menteri PANRB: Zona Integritas Tidak Hanya Menjadi Simbol Tapi Pemicu Lahirnya Perubahan Yang Berdampak

Berita Terkait

Monday, 5 May 2025 - 19:10 WIB

Hadir Rakorbangpus Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PU Siap Sinergikan Rencana Pembangunan Nasional

Monday, 5 May 2025 - 18:52 WIB

BAP DPD RI Tindaklanjuti Aduan Sengketa Lahan dan Ketenagakerjaan

Sunday, 4 May 2025 - 18:51 WIB

Tinjau Sekolah Rakyat di Solok, Menteri Dody Permudah Akses Pendidikan Bagi Warga Miskin di Dataran Tinggi

Sunday, 4 May 2025 - 07:24 WIB

Hadiri Orasi Ilmiah Guru Besar ITERA, Wamen Diana Soroti Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Antisipasi Bencana Gempa

Saturday, 3 May 2025 - 15:26 WIB

HKI Perkuat Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Lewat Pelatihan Keuangan di Pasar Dongko: Implementasi Konkret ESG Pilar Sosial dan Dukungan pada SDGs

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Mardani Ali Sera Terima Tim Dokter Dari Gaza

Monday, 5 May 2025 - 19:50 WIB