DAELPOS.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan penyelesaian pembangunan Bendungan Pamukkulu yang berada Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada akhir Desember 2023 ini. Bendungan bertipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) ini memiliki daya tampung efektif 77 juta m3 dan dengan luas genangan 460 ha.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Pamukkulu dibangun untuk meningkatkan suplai air bagi lahan pertanian di Provinsi Sulsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Di Sulsel masih terdapat hamparan persawahan di atas 3.000 hektar yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” kata Menteri Basuki dalam kunjungannya di Takalar Sulsel Kamis (27/7/2003).
Kepala Balai BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno mengatakan, Bendungan Pamukkulu diproyeksikan dapat melayani irigasi seluas 6.188 Ha dan meningkatkan Indeks Pertanian (IP) dari yang semula 183 % menjadi 250 %. Kemudian manfaat air baku dengan kapasitas 160 liter/ detik, potensi pembangkit listrik tenaga air 4,3 MW dan juga pengendalian banjir di Kabupaten Takalar.
“Saat ini progresnya mencapai 68%. Kontraknya sampai Desember 2024, tetapi kami sedang upayakan percepatan penyelesaian dengan pola kerja 3 shift. Sehingga, harapannya selesai pada Desember 2023,” kata Djaya.
Bendungan Pamukkulu dikerjakan dengan total anggaran senilai Rp1,6 triliun melalui 2 paket pekerjaan. Paket 1 pekerjaan berupa sandaran kanan dan kiri, pengeboran angkur plinth, quarry area dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) – PT Daya Mulia Turangga (KSO) dengan anggaran Rp935,49 M.
Sedangkan untuk paket 2, pekerjaan berupa terowongan inlet, outlet, invert terowongan, crown terowongan, spillway, plinth, intake, dan pemasangan SR dilaksanakan oleh PT Nindya Karya anggaran sebesar Rp891,93 M. Untuk konsultan supervisi dilakukan oleh Indra Karya – Virama Karya – Bina Karya.
Setelah melakukan peninjauan pembangunan Bendungan Pamukkulu, Menteri Basuki berpesan kepada para pelaksana untuk selalu memperhatikan pelaksanaan pekerjaan dengan teliti dan hati-hati. “Pekerjaannya sudah bagus. Mohon dipertahankan dan selalu diawasi. Kalau ada masalah, langsung laporkan supaya dapat segera ditangani. Desember 2023 harus sudah selesai,” pesan Menteri Basuki.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno, Kepala BBPJN Sulawesi Selatan Asep S Hidayat, Kepala BPPW Sulawesi Selatan Ahmad Asiri, dan Direktur Utama PT Brantas Abipraya Sugeng Rochadi. (*)