RSOJ Pertamina Makassar Sukses Lakukan Operasi Tumor Otak dengan Metode Stereotactic

Wednesday, 31 January 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina Royal Biringkanaya (RSOJ) Makassar berhasil melakukan operasi tumor otak dengan metode stereotactic pada Senin, 29 Januari 2024. Operasi ini merupakan yang pertama kali dilakukan di RSOJ Makassar sekaligus menjadikannya sebagai pionir di Indonesia Timur.

Operasi tumor otak dengan metode stereotactic merupakan teknik bedah yang menggunakan pemindaian 3 dimensi untuk menentukan letak dan batas tumor dengan tepat. Operasi ini dilakukan dengan memasukkan alat kecil melalui lubang kecil di kulit kepala, sehingga tidak perlu membuka batok kepala.

Dokter Bedah Saraf RSOJ Makassar, Dr. dr. Wahyudi, Sp.BS(K), FICS, FINPS, mengatakan bahwa operasi dengan metode stereotactic memiliki beberapa keunggulan dibandingkan operasi tumor otak konvensional.

“Keunggulan metode stereotactic adalah waktu operasi yang lebih singkat, perdarahan yang lebih minimal, dan risiko kerusakan otak yang lebih kecil,” ujar dr. Wahyudi.

“Metode operasi ini kami terapkan hari ini untuk pasien dengan tumor otak. Ada beberapa tumor di dalam otak yang kelihatan setelah dipindai dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI),” jelasnya pada 29 Januari 2024.

“Dengan adanya operasi menggunakan metode stereotactic ini, pembukaan batok kepala tidak perlu lagi dilakukan. Pasien itu cukup diukur posisi tumornya, itu diukur dengan sangat akurat. Angka kesalahannya hanya 0,01 mm. Sehingga untuk menentukan di mana tumor itu berada bisa langsung terdeteksi sehingga efektif untuk mengangkat tumor tersebut,” ujar dr. Wahyudi.

Operasi dengan metode stereotactic dilakukan dengan beberapa langkah, yakni pertama pemasangan alat di kepala, dilanjutkan dengan pemeriksaan CT Scan dan MRI. Dari penggabungan hasil CT Scan dan MRI nantinya dengan menggunakan alat stereotactic, kelainan atau tumor dalam kepala dapat ditentukan dengan sangat akurat berapa dan di mana titik-titik koordinatnya itu menggunakan koordinat X, Y, dan Z.

See also  Kabupaten Tolitoli Lakukan Evaluasi Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Menurut dr. Wahyudi, operasi dengan metode stereotactic juga dapat dilakukan dengan lebih akurat, sehingga tumor dapat diangkat dengan lebih sempurna. “Metode ini juga dapat digunakan untuk penyakit lain, seperti Parkinson, epilepsi, atau gangguan gerak yang kaku,” tambah dr. Wahyudi.

“Setelah operasi pendarahan kecil, penyembuhan lebih cepat. Metode ini juga bisa dipakai untuk pasien penderita Parkinson, sehingga tidak tergantung dengan obat seumur hidupnya. Cukup dua atau tiga hari setelah operasi, sudah bisa beraktivitas kembali normal,” terangnya lebih lanjut.

Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan kehadiran RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya merupakan upaya perseroan melalui Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) selaku Holding Rumah Sakit BUMN untuk memperluas pelayanan kesehatan yang unggul untuk semua lapisan Masyarakat.

“Sebagai BUMN, Pertamina tidak saja memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga membantu Pemerintah untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah dengan fasilitas yang memadai,”ujar Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

Berita Terkait

Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Utara, Korban TPPO di Kamboja yang Disiksa dan Diperjualbelikan
Senator DPD RI Asal DIY: Kecam Serangan Amerika ke Iran, Dorong PBB Lakukan Investigasi
Perkuat Penyiaran Publik, Kemenko Polhukam Dorong Keterbukaan Informasi di Jatim
Lakukan Kunjungan Kerja, DPD RI DIY Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal di Gunungkidul
GKR Hemas Hadiri Panen Raya Bawang Merah, Beri Perhatian Ketahanan Pangan DIY
GKR Hemas Komitmen Dorong Pembangunan Desa Perbatasan
Sikapi Polemik Empat Pulau Aceh Masuk Sumut, Anggota DPD Tgk Ahmada: Wajib Kita Pertahankan
Soal 4 Pulau Milik Aceh Dialihkan ke Sumut, Azhari Cage: Ini Perlakuan Kesewenangan Pusat Terhadap Aceh

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 09:33 WIB

Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Utara, Korban TPPO di Kamboja yang Disiksa dan Diperjualbelikan

Monday, 23 June 2025 - 09:10 WIB

Senator DPD RI Asal DIY: Kecam Serangan Amerika ke Iran, Dorong PBB Lakukan Investigasi

Saturday, 21 June 2025 - 18:32 WIB

Perkuat Penyiaran Publik, Kemenko Polhukam Dorong Keterbukaan Informasi di Jatim

Tuesday, 17 June 2025 - 08:16 WIB

Lakukan Kunjungan Kerja, DPD RI DIY Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal di Gunungkidul

Monday, 16 June 2025 - 16:51 WIB

GKR Hemas Hadiri Panen Raya Bawang Merah, Beri Perhatian Ketahanan Pangan DIY

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Tuesday, 24 Jun 2025 - 10:36 WIB