Hannover Messe 2024: PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

Thursday, 25 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya dengan mendukung implementasi Carbon Capture and Storage (CCS) terutama di sektor penyimpanan dan pengangkutan karbon.

Strategi dan inisiatif ini diungkap oleh Yoki di forum internasional Hannover Messe 2024, yang merupakan pameran industri kenamaan di Jerman dan berlangsung pada 21 April hingga 26 April 2024.

“Pertamina International Shipping hadir disini untuk menekankan fokusnya ke Carbon Capture & Storage. Jadi di kesempatan ini, kami sharing apa yang akan kami lakukan kaitannya dengan hal tersebut. Kontribusi apa yang akan kami lakukan, dan juga bagaimana kami bekerjasama dengan berbagai macam pihak untuk melakukan study, piloting, dan lain-lain, termasuk beberapa potential partner,” ujar Yoki.

PIS merupakan salah satu delegasi Indonesia yang berkesempatan menjadi pembicara di paviliun Indonesia, yang digagas oleh Kementerian Perindustrian. Topik yang diangkat adalah “Decarbonizing Industry Trough Carbon Capture and Storage”. Turut hadir di paviliun tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam peresmian paviliun Indonesia, dan juga Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

CCS merupakan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon untuk membantu upaya pengurangan emisi karbon dunia.

“Peran PIS di sini antara lain dalam proses CCS tersebut tentunya diperlukan rantai transportasi untuk mengangkut karbon, dan memerlukan kapal serta tangki atau storage sebelum dibawa ke lokasi karbon tersebut akan disimpan,” jelasnya.

Terkait penerapan CCS ini, lanjut Yoki, Indonesia sudah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, di mana aturan tersebut juga menyebutkan potensi program secara cross border.

See also  Temui Verstegen, Bahlil Siap Kawal Proyek Investasi Pengembangan Pala di Papua Barat

“PIS dalam hal ini juga mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi untuk menjadi agregator transportasi dan juga logistik sistemnya.”

Dengan armada kapal dan pengelolaan pelabuhan serta terminal yang berada di Indonesia, PIS meyakini fasilitas-fasilitas tersebut bisa memenuhi kualifikasi untuk mendukung pelaksanaan program CCS, yang saat ini juga sudah berjalan di Pertamina Group.

PIS, sudah melakukan studi terkait program CCS yang telah berjalan di dunia selama ini, di mana Amerika Serikat dan Eropa sudah menjalankan skema ini lebih awal. Sementara untuk kawasan regional Asia, potensi market terdekat berada di Singapura, lalu menyusul Jepang dan Korea yang sudah bersiap melakukan pajak karbon dan memerlukan lokasi penyimpanan karbon.

“Potensinya besar sekali, jadi kalau misal dari Singapura perlu diambil maka harus tersedia kapal yang dibangun untuk mengangkut khusus CO2 untuk dibawa ke lokasi injeksi dan penyimpanan karbon. Potensi dan tantangan inilah yang perlu kita upayakan seoptimal mungkin, agar program CCS ini bisa berjalan efektif,” ungkap Yoki.

Senada dengan hal tersebut, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mengejar target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.Untuk mendukung target tersebut, perseroan mendorong anak usaha mengembangkan berbagai program inisiatif dekarbonisasi.

“Hasilnya sudah terlihat bahwa sepanjang tahun 2023 realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina telah mencapai 124% dari target yang ditetapkan,” tandas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

Berita Terkait

PT Railink Perkuat Konektivitas Transportasi Layanan Kereta Bandara
Pertamina Manfaatkan Gas Suar Kilang Menjadi Listrik
OJK Luncurkan Indonesia Anti-Scam Centre, Sultan Harap Judol Dapat Ditekan
Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia
Hari Kedua Inacraft 2025, UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Lebih Rp1,2 Miliar
Perkuat Governansi Internal OJK Gelar Rapat Kerja Pengawasan Internal “NGOPI PAGI”
PLN EPI Sukses Kawal Keandalan Pasokan Energi Primer selama Libur Isra Mi raj dan Tahun Baru Imlek
Bahlil dan DPR Setujui RPP Kebijakan Ekonomi Nasional

Berita Terkait

Thursday, 13 February 2025 - 10:26 WIB

PT Railink Perkuat Konektivitas Transportasi Layanan Kereta Bandara

Wednesday, 12 February 2025 - 22:10 WIB

Pertamina Manfaatkan Gas Suar Kilang Menjadi Listrik

Wednesday, 12 February 2025 - 07:13 WIB

OJK Luncurkan Indonesia Anti-Scam Centre, Sultan Harap Judol Dapat Ditekan

Tuesday, 11 February 2025 - 10:11 WIB

Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia

Friday, 7 February 2025 - 13:01 WIB

Hari Kedua Inacraft 2025, UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Lebih Rp1,2 Miliar

Berita Terbaru