Strategi Paradoks: Anti Mainstream Bureaucracy Ala Menteri Anas

Friday, 11 October 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Dalam menyelesaikan birokrasi yang kaku, berbelit, dan rigid, dibutuhkan pola berpikir yang out of the box untuk melawan arus tata kelola pemerintahan. Melalui buku ‘Anti Mainstream Bureaucracy’ Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menawarkan perspektif baru, serta strategi dan seni mentransformasikan birokrasi berdasarkan pengalamannya selama menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

“Buku ini merangkum dari pekerjaan banyak orang, yang kebetulan MenPANRB bagian itu, dan kemudian kami tulis supaya menjadi pelajaran buat kita. Dan saya berterima kasih, karena saya banyak belajar dengan para menteri kolega saya, dan kepala LPNK, LPNS, kepala badan, dan teman-teman di KemenPANRB,” ujarnya dalam Forum Diskusi Kinerja Reformasi Birokrasi Indonesia, dan Peluncuran Buku “Anti Mainstream Bureaucracy” , di Jakarta, Kamis (10/10).

Dalam buku itu, Menteri Anas membahas cara-cara pengelolaan pemerintahan yang kaya akan paradoks, dan mendobrak cara kerja lama yang mengeras puluhan tahun, dan fokus pada pewujudan solusi kepada masyarakat sebagai “konsumen” dan stakeholders utama yang harus dilayani.

Dalam buku dijelaskan, pendekatan anti-mainstream ini bukan sekadar ‘perlawanan’ terhadap tradisi, tetapi lebih kepada penciptaan budaya baru dalam tata kelola pemerintahan. Birokrat tidak sekadar mengikuti prosedur, tetapi menjadi agen perubahan yang proaktif, produktif, dan berfokus dampak (impact-focused).

Untuk diketahui Anti Mainstream Bureaucracy” adalah seri lanjutan dari beberapa buku selanjutnya: Creative Collaboration, Inovasi Banyunwangi, dan Anti Mainstream Marketing. Anti Mainstream Bureaucracy merupakan catatan dari perjalanan dan pengalaman yang menggambarkan berbagai langkah konkret dalam reformasi birokrasi dan inovasi pemerintahan.

Selanjutnya, buku tersebut juga menceritakan kepemimpinan Menteri Anas sejak awal mendapatkan amanah memimpin Kementerian PANRB. Menteri Anas menggaungkan agenda Birokrasi Berdampak sebagai upaya menerjemahkan tiga arahan Presiden Joko Widodo terkait birokrasi yang berdampak; reformasi birokrasi bukan tumpukan kertas; dan birokrasi harus lincah dan cepat.

See also  Wisata Bekantan “Ekoriparian Sungai Hitam” Binaan Pertamina EP Sangasanga Field Kembali Dibuka

“Begitu kami masuk kami lihat kami kumpul kepada teman-teman apa skala prioritas, ternyata masalahnya banyak. Maka kami tetapkan 7 skala prioritas, tapi sebelum itu kami kasih kertas kosong kepada semua staf, untuk tulis keluhan tentang kantor Kementerian PANRB, yang kedua harapannya kepada saya dan harapan kedepan kepada kantor ini apa? Supaya masalah itu diselesaikan dengan cepat,” ungkap Anas.

Menanggapi arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian PANRB menetapkan tujuh program prioritas Kementerian PANRB yang dinarasikan dalam buku itu, dan ada 12 jurus anti-mainstream yang dibagi ke dalam dua kelompok besar, yang disingkat “2S. yakni STRATEGY: The 7 Anti-Mainstream Actionable STRATEGY; dan STYLE: The 5 Anti-Mainstream Leadership STYLES.

Jurus pertama “STRATEGY” adalah strategi yang merupakan “hard aspect” dari jurus reformasi birokrasi yang diusung pemerintah. Kenapa disebut “hard aspect”, karena di dalamnya mengandung prinsip-prinsip strategi yang obyektif-teknis- spesifik, yang bisa dirumuskan ke dalam langkah-langkah “how to”, sehingga mudah direplikasi siapapun.

Tujuh jurus pertama yang kemudian dikembangkan menjadi 20 strategi turunan. Jurus-jurus ini digali dan didapatkan wisdom dari lapangan. 7 strategi aksi antara lain kompetensi; simplifikasi; digitalisasi; performansi; agility; kulturasi; dan orkestrasi.

Sementara, “STYLE” merupakan “soft aspect” karena sifatnya yang lebih personal-universal-situasional, lebih merupakan art ketimbang science. Lima jurus kepemimpinan diimplementasikan untuk menyukseskan reformasi birokrasi berdampak, diantaranya yaitu Inspirasi: “Menginspirasi dengan Bukti”; Kecepatan: “Momentum untuk Mempercepat Eksekusi”; Eksekusi: “Ini adalah Tentang Detail”; Kolaborasi: “Superteam Lebih Super dari Superman”; dan Winning Mentality: “Setiap Insan adalah Pemenang.”

Anas menjelaskan salah satu implementasi orkestrasi adalah saat ia menghadapi tantangan dalam memimpin Kementerian PANRB. Diceritakan bahwa untuk meyakinkan stakeholder adalah hal yang tidak mudah, menurutnya kewenangan dirinya sebagai MenPANRB tidak cukup untuk mengatur Kementerian lain.

See also  LPDB KUMKM Belum Pernah Kucurkan Pembiayaan untuk Gerakan Papua Muda

Mengatasi hal itu, Menteri Anas merangkul Menteri lainnya agar lebih powerful. “Maksudnya adalah kita ini jangan sedikit-sedikit minta ditambah kewenangan, padahal kita bisa menggunakan kewenangan yang lain untuk mempercepat pencapaian target yang diberikan pimpinan kepada kita,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan apresiasinya atas peluncuruan buku anti mainstream bureaucracy itu. Menurutnya buku tersebut adalah pencapaian Menteri Anas yang luar biasa.

“Saya bangga saya pernah bekerja sama dengan Pak Anas, dan saya kira tim di kantor saya, kami senang bekerja dengan Pak Anas. dan kita bersyukur bahwa anda menulis buku ini dan melakukan banyak reformasi dalam birokrasi dan itu mempermudah kita semua, akan mengurangi korupsi di indonesia ini, membawa efisiensi, dan membawa nama indonesia lebih bagus kedepan,” ujar Menko Luhut.

Lebih lanjut Menko Luhut berharap agar kedepan Menteri Anas terus berkarya. “Kedepan lakukanlah itu semua dengan hati karna apapun profesionalisme kita tanpa hati juga tidk bisa tercapai,” ungkapnya.

Sementara itu, Expert Management Yuswohady menyampaikan pandangannya mengenai gaya kepemimpinan Menteri Anas. Dikatakan, anti mainstream yang dimaksud dalam buku tersebut adalah refleksi dari pendekatan paradoks.

“Pendekatan paradoks itu adalah pendekatan yang seolah-seolah kayak bertentangan tetapi bisa dikoneksikan dan kemudian menghasilkan sesuatu yang extraordinary, jadi menurut saya maestro paradoks itu Pak Anas,” ujarnya.

Yuswohady menambahkan bahwa Menteri Anas jika melakukan sesuatu dimulai dari akhir bukan dari awal. “Jadi, end destination itu, ada dimana, dia sudah petakan. Terus ada juga the more you give the more you get, Pak anas semakin sering memberi maka justru rezekinya makin melimpah,” ungkapnya.

See also  Wujudkan Keterpaduan Layanan Digital Nasional Melalui Penyusunan Arsitektur SPBE

Lebih lanjut disampaikan bahwa Menteri Anas memiliki keahlian dalam membuat skala prioritas. Diibaratkan, jika semuanya ingin prioritas maka tidak akan ada prioritas.

“Ini seni memimpin yang kayak begini di bikin Pak Anas. Kalau kita mengharapkan quality, biasanya quantitinya sedikit, begitu juga sebaliknya. Tapi, sama Pak Anas dibreak, dia bisa banyak, tapi kualitasnya bagus,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kementerian PU Pastikan Kesiapan Logistik dan Sumber Daya untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem dan Arus Nataru 2024/2025
Gelar Bimtek dan Workshop Anggota Legislatif PAN, Viva Yoga: Meningkatkan Kapasitas dan Militansi Kader
Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 307 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Jelang Nataru 2024/2025, Jasamarga Siapkan Strategi Tol Regional Nusantara
Pertemuan dengan Delegasi World Bank, Wamen Diana Bahas Program Ketahanan Gempa dan Pengembangan Perkotaan
2. Penrad dan Kajari Sepakat: Netralitas Pilkada dan Konflik Lahan Perlu Penyelesaian Tegas
PT Jasamarga Bali Tol Pertahankan Penghargaan “Gold” pada BUMN CSR Award 2024 Provinsi Bali
Kemenhub Resmi Buka Angkutan Posko Nataru 2025

Berita Terkait

Saturday, 21 December 2024 - 18:28 WIB

Kementerian PU Pastikan Kesiapan Logistik dan Sumber Daya untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem dan Arus Nataru 2024/2025

Friday, 20 December 2024 - 18:53 WIB

Gelar Bimtek dan Workshop Anggota Legislatif PAN, Viva Yoga: Meningkatkan Kapasitas dan Militansi Kader

Friday, 20 December 2024 - 18:50 WIB

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 307 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Friday, 20 December 2024 - 13:06 WIB

Jelang Nataru 2024/2025, Jasamarga Siapkan Strategi Tol Regional Nusantara

Thursday, 19 December 2024 - 18:09 WIB

Pertemuan dengan Delegasi World Bank, Wamen Diana Bahas Program Ketahanan Gempa dan Pengembangan Perkotaan

Berita Terbaru

Berita Utama

Wamen Diana: Underpass Joglo di Surakarta Tuntas Akhir Desember 2024

Saturday, 21 Dec 2024 - 18:34 WIB