DAELPOS.com – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, sikap politik PDI Perjuangan tidak jelas.
Di satu sisi, PDI Perjuangan memutuskan untuk berada di luar pemerintahan atau oposisi. Sedangkan di sisi lain, partai berlambang banteng tersebut menunjukkan gelagat layaknya koalisi.
“Kalau mau di luar (pemerintahan), harus totalitas di luar. Jangan ngomongnya oposisi tapi sikapnya seperti koalisi,” kata R Haidar Alwi, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, hal itu membuat mekanisme “checks and balances” tidak berjalan. Padahal, PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang memutuskan tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjadi kontrol atas kekuasaan.
“Yang terjadi, bukannya mengawasi rezim yang sedang berkuasa, PDIP malah sibuk mengawasi Jokowi dan keluarga serta orang dekatnya semisal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” ungkap R Haidar Alwi.
Oleh karena itu, dirinya meminta PDI Perjuangan agar menegaskan sikap dengan menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan.
“Harus jelas, tegas dan totalitas. Termasuk menarik semua kader atau simpatisan PDIP yang masih banyak bercokol di posisi komisaris induk, anak dan cucu BUMN. Ngga etis,” ucap R Haidar Alwi mengakhiri.