DAELPOS.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menanggapi fenomena ajakan untuk berpindah warga negara yang viral di media sosial dengan tanda pagar #kaburajadulu sebagai fenomena globalisasi.
Menurutnya, ajakan yang menghebohkan jagat maya tersebut merupakan fenomena sosial biasa yang berkembang di era yang borderless. Selain merupakan fenomena dari surplus atau bonus demografi yang terjadi di Indonesia saat ini.
“Kita mengetahui bahwa Indonesia menjadi sedikit negara yang diberikan keistimewaan bonus demografi dibandingkan negara-negara lainnya. Kami percaya #kaburajadulu sesungguhnya merupakan sebuah ajakan dan peluang yang memungkinkan anak muda Indonesia untuk berkarir di luar negeri”, ujar mantan ketua KNPI Bengkulu itu melalui keterangan resminya pada Minggu (16/02).
Meski demikian, Sultan meminta anak muda untuk tidak mudah terprovokasi dengan cara atau pilihan yang disampaikan oleh para konten kreator yang memilih untuk pindah ke luar negeri dan mengkampanyekan tagar tersebut. Karena kesannya seakan mereka tidak happy dan diperlakukan tidak adil di sini.
Sejarah anak muda Indonesia, lanjut Sultan, tidak memiliki DNA yang gampang putus asa dan menyerah dengan keadaan. Negara Bangsa ini diperjuangkan dan dibangun oleh anak-anak muda Nusantara saat itu.
“Semua kita punya hak untuk memilih bekerja dan tinggal di negara manapun. Tapi kami harap anak muda Indonesia untuk tetap hati-hati dengan kasus scaming online dan tetap menaati prosedur dan aturan keimigrasian yang berlaku jika berniat untuk berkarir ke luar negeri”, tegasnya.
Lebih lanjut, mantan ketua HIPMI Bengkulu itu mengatakan saat ini pemerintahan presiden Prabowo Subianto sedang berupa keras menyiapkan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan dan mengagregasi semua potensi anak muda di setiap daerah. Termasuk dengan menyiapkan SDM unggul dan mengembangkan potensi anak muda yang hendak berkarir di luar negeri.
“Saya kira Potensi SDA dan market size kita sangat luar biasa, cukup sebanding dengan pertumbuhan penduduk dan menjawab tantangan bonus demografi Indonesia saat ini. Potensi-potensi yang luar biasa ini akan dieksplorasi secara optimal oleh pemerintah”, ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah saat ini terus fokus mengembangkan program hilirisasi pada banyak komoditi unggulan, swasembada pangan dan energi serta program-program prioritas lainnya yang padat karya untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. Sehingga Pemerintah sangat membutuhkan dukungan pikiran dan tenaga anak muda.
“Mencari peluang kerja atau berbisnis di negara lain tentu sangat baik bagi anak muda. Tapi jangan mendiskreditkan negara dan pemerintah di tempat di mana kita dilahirkan dan dikembangkan oleh orang tua kita”, tutupnya.