DAELPOS.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus mendorong percepatan reformasi birokrasi dengan menjalin kemitraan strategis bersama Pemerintah Singapura, khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama kedua negara terkait tata kelola pemerintahan, pengembangan sumber daya manusia aparatur, dan transformasi pelayanan publik yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi strategis, khususnya dalam membangun pelayanan publik yang gesit, inklusif, dan berbasis digital.
“Pada prinsipnya, kita ingin belajar, ingin berkoordinasi, berkolaborasi, dengan harapan bisa saling mengisi maupun melengkapi. Sebagai bagian dari strategic triangle, kita mempunyai posisi yang sangat sentral. Karena di sini perannya mengoordinasikan seluruh kementerian dan lembaga, tentunya harus bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat,” tutur Wamen Purwadi pada pertemuan bersama Permanent Secretary Public Service Division (PSD) Singapura Tan Gee Keow dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Yang Mulia Kwok Fook Seng, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, (Selasa, 6/5/2025).
Pada pertemuan tersebut, Permanent Secretary PSD Singapura Tan Gee Keow juga mengakui bahwa transformasi digital pemerintahan merupakan tantangan yang besar dikarenakan cepatnya perkembangan teknologi. Untuk itu, ia menekankan pentingnya meningkatkan literasi teknologi di kalangan ASN agar mampu menggunakannya secara bijak dan merumuskan kebijakan yang tepat.
“Beberapa perspektif kita sama, yakni citizen-centric services sebagai fondasi dari pelayanan publik, disertai kerja kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam mencapai hasil bersama. Terlebih posisi Kementerian PANRB sebagai bagian dari strategic triangle sangat menarik bagi kami untuk bisa saling berbagi tentang Public Service Division Singapura,” ujarnya .
Permanent Secretary PSD Singapura Tan Gee Keow juga menjelaskan bahwa prinsip ‘Digital First’ kini menjadi pendekatan Singapura dalam pelayanan publik, namun tetap mempertahankan layanan konvensional seperti melalui telepon atau fasilitas fisik agar tetap inklusif. Ia turut mengapresiasi keberadaan Mal Pelayanan Publik di Indonesia yang dinilai serupa dengan konsep ServiceSG di negaranya.
“Dengan area geografis yang luas, Indonesia menghadapi tantangan yang lebih besar. Namun pendekatan seperti Mal Pelayanan Publik sangat menginspirasi,” ungkap Tan.
Singapura juga menyampaikan bahwa program pertukaran pegawai telah dimulai sebagai bentuk kolaborasi antar aparatur negara. Tan Gee Keow menambahkan bahwa energi positif dari para ASN Indonesia yang ingin berkontribusi terhadap reformasi birokrasi menjadi modal penting untuk kesuksesan digital government ke depan.
Duta Besar Singapura untuk Indonesia Yang Mulia Kwok Fook Seng, turut menyambut baik peluang kolaborasi ini. Ia menyampaikan bahwa Singapura siap menjadi mitra pembelajaran bagi Indonesia melalui kerja sama konkret dengan Kementerian PANRB.
“Besar harapan kami untuk dapat melakukan kerja sama terkait transformasi pelayanan publik ini yang mungkin dapat diinisiasi dengan Memorandum of Understanding terlebih dahulu. Kami menyadari bahwa pasca menetapkan kebijakan ada tugas yang jauh lebih sulit dalam implementasinya, terlebih dengan situasi yang kompleks. Singapura yakin bisa menjadi rekan belajar bagi Indonesia, melalui Kementerian PANRB,” pungkasnya.