DAELPOS.com – Sidang Komite Eksekutif ke-53 International Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Jakarta menegaskan kembali posisi negara-negara Muslim dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, selaku pemimpin sidang membuka sidang dengan berdoa bersama sebagai simbol solidaritas kolektif dari seluruh delegasi PUIC terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami penjajahan dan kekerasan.
Delegasi Palestina dalam sidang PUIC mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah dan keteguhan dalam membersamai Bangsa Palestina. Doveri kesempatan pertama, delegasi Palestina memberikan update tentang derita bangsanya dalam proses genosida yang dilakukan Zionis Israel.
Dengan lirih, delegasi Palestina menyampaikan “Dalam sejarah manusia, tak pernah ada kejahatan seperti ini”. lebih lanjut, delegasi tersebut menyatakan bahwa membela Palestina bukan hanya tentang Palestina, tetapi tentang membela kemanusiaan secara menyeluruh dan global.
Kejadian seperti konflik Pakistan-India saat ini, juga bagian perjuangan kita, seperti membela Palestina. Solidaritas terhadap Palestina adalah bagian dari perjuangan global dalam melawan ketidakadilan dan penindasan. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang terkoordinasi untuk memperkuat ketahanan warga Palestina serta mendorong pengakuan parlemen Palestina agar bisa menjalin aliansi dengan negara-negara Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Usulan konkret juga disampaikan dalam sidang seperti seruan untuk memboikot parlemen-parlemen yang secara terbuka mendukung Zionis Israel serta mengarahkan tekanan diplomatik pada Kongres Amerika agar kembali mengedepankan nilai-nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang kemerdekaan dan hak asasi manusia.
Delegasi lainnya juga mendorong agar prinsip-prinsip Mahkamah Pidana Internasional bisa diterapkan pada sistem hukum negara-negara anggota PUIC sebagai bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kejahatan perang Israel.
Lebih lanjut, semua delegasi diberi kesempatan menyampaikan pendapat/resolusi tentang Palestina, di antaranya ajakan bangga menjadi negara Islam. Peserta delegasi mengajak seluruh negara anggota PUIC untuk bangga terhadap identitas keislaman mereka dan bersatu dalam melawan ketidakadilan global.
Langkah-langkah konkrit yang disepakati dalam sidang diharapkan menjadi pendorong nyata bagi gerakan internasional pendukung kemerdekaan Palestina. Juga ada pendapat bahwa anggota PUIC tidak ingin memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat tetapi bersungguh-sungguh dalam membekukkan diplomasi dengan Israel.
Sidang yang dipimpin oleh Mardani Ali Sera ini dihadiri oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh (F-Gerindra) serta para anggota BKSAP lainnya, yaitu Sigit Purnomo (Pasha Ungu dari Fraksi PAN), Eva Monalisa (F-PKB), dan Syahrul Aidi Mazaat (Fraksi PKS).
Semua delegasi negara yang hadir menyatakan dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina dan mendesak agar PUIC mengambil langkah nyata dalam memperkuat posisi Palestina di forum Internasional. Sidang ini menegaskan kembali bahwa perjuangan membela Palestina adalah bagian dari misi PUIC dalam menegakkan keadilan dan kemanusiaan.
PUIC adalah organisasi antar parlemen yang dibentuk oleh negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memperkuat kerja sama legislatif di antara negara-negara Muslim. Didirikan pada tahun 1999, PUIC bertujuan mendorong solidaritas Islam, memperkuat prinsip-prinsip demokrasi, membela isu-isu umat Islam dan memperjuangkan keadilan serta pembangunan yang berkelanjutan di dunia Islam. PUIC berperan sebagai forum dialog antar parlemen untuk menyatukan suara negara-negara Muslim dalam berbagai isu global melalui diplomasi parlementer.