Sidang PUIC-19, Komite Komunitas dan Minoritas Muslim Dorong Aksi Nyata dan Perlindungan Global

Tuesday, 13 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

DAELPOS.com – Dalam rangkaian pertemuan PUIC (Parliamentary Union of the OIC Member States) yang tengah berlangsung di Jakarta, 12-15 Mei 2025, Sidang hari Senin 12 Mei 2025 adalah waktu bagi Komite Komunitas dan Minoritas Muslim. Pada kesempatan ini, komite menjadi ruang penting bagi negara-negara anggota untuk menyuarakan keprihatinan dan mendorong langkah konkret dalam perlindungan hak-hak minoritas Muslim di berbagai belahan dunia.

Sidang berlangsung dengan mendengarkan resolusi dari semua delegasi yang hadir berkaitan tema komite.

Dalam sesi pembahasan, delegasi Indonesia menyampaikan bahwa meski tidak ditunjuk secara resmi oleh PBB, Indonesia telah menerima pengungsi Rohingya atas dasar kemanusiaan. Indonesia menyerukan pentingnya konsensus PUIC dalam menemukan solusi jangka panjang bagi komunitas minoritas seperti Rohingya, termasuk perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak. Selain itu, Indonesia juga mengusulkan pembentukan komite khusus yang bertugas memantau peraturan-peraturan di negara-negara tempat minoritas Muslim berada, agar tidak lahir regulasi yang diskriminatif dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Delegasi Indonesia juga mendorong pemanfaatan kedekatan kultural dan posisi strategis negara-negara Islam seperti Arab Saudi untuk melakukan lobi-lobi diplomatik yang efektif.

Sementara itu, Delegasi Qatar juga menyuarakan pentingnya perhatian serius terhadap minoritas Muslim. Menurut mereka, tantangan yang dihadapi komunitas ini bukan hanya soal akses pendidikan yang rendah dan proses alienasi sosial tetapi juga tanggung jawab moral seluruh umat Islam untuk memastikan hak-hak dasar mereka terpenuhi. Qatar bahkan mengusulkan pembentukan badan independen di bawah PUIC, aktivasi pendanaan khusus untuk advokasi minoritas, serta penyusunan laporan tahunan untuk memantau kemajuan isu secara terukur.

Pernyataan Qatar mendapat penguatan dari Aljazair yang menekankan bahwa isu minoritas sangat berpengaruh terhadap stabilitas sosial dan kelangsungan hidup komunitas muslim global. Delegasi Aljazair memaparkan tantangan nyata seperti penghapusan identitas keislaman termasuk pelarangan penggunaan nama-nama Islami, pemakaian jilbab, hingga pembatasan praktik budaya dan makanan halal yang terjadi di berbagai negara. Mereka mendorong pendekatan baru dalam menyikapi isu ini dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan sosial politik masyarakat saat ini.

See also  Kasus Jiwasraya Harus Selesai Maksimal 3 Tahun

Nada keprihatinan serupa datang dari delegasi Malaysia dan Nigeria yang menyampaikan pentingnya solidaritas politik antar negara OKI dalam menghadapi ketidakadilan terhadap minoritas Muslim. Malaysia menyerukan dukungan melalui mekanisme hukum internasional, khususnya terhadap komunitas yang mengalami persekusi seperti Rohingya.

Delegasi Nigeria menambahkan bahwa hasil sidang PUIC ini harus mampu menjadi langkah nyata untuk melawan diskriminasi struktural yang dihadapi minoritas Muslim. Sementara itu, Turki mengusulkan agar beberapa negara secara formal dimasukkan sebagai wilayah minoritas Muslim agar bisa dijangkau dalam kerja PUIC.

Sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua BKSAP Muhammad Husein Fadlulloh (F-Gerindra) ini juga didampingi Wakil Ketua lainnya, Ravindra Airlangga (F Golkar). Hadir membersamai anggota BKSAP lainnya, yaitu Sigit Purnomo (Pasha Ungu dari Fraksi PAN), M. Sohibul Iman (F-PKS), dan Eva Monalisa (Fraksi PKB).

Usulan dari berbagai delegasi membentuk mozaik suara umat Islam yang bersatu dalam misi membela komunitas minoritas Muslim di berbagai belahan dunia. Hasil sidang ini tidak hanya menunjukkan kepedulian, namun juga memperkuat komitmen PUIC untuk menjadi wadah diplomasi parlementer Islam yang aktif dalam menegakkan keadilan.

PUIC adalah organisasi yang menghimpun parlemen dari negara-negara anggota OKI. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat kerja sama antar parlemen negara-negara Muslim dalam berbagai bidang, terutama politik dan diplomasi, ekonomi dan pembangunan, pendidikan dan kebudayaan, solidaritas umat Islam dan pembelaan terhadap isu-isu umat, seperti Palestina. Sidang (PUIC) yang diselenggarakan di Jakarta pada 12–15 Mei 2025 ini menjadi istimewa, karena bertepatan dengan peringatan berdirinya PUIC yang ke-25. Dihadiri oleh 38 negara dari 54 negara peserta, PUIC mengusung tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience”. Acara ini tidak hanya menjadi forum strategis untuk mempererat kerja sama antar parlemen negara-negara Islam, tetapi juga momentum reflektif terhadap perjalanan seperempat abad organisasi dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam di tingkat global.

Berita Terkait

Mulai 15 Mei 2025 , Tarif Tol Kunciran–Serpong Resmi Naik
Peringati HUT KE-15, HK Realtindo Fokuskan Aksi Peduli pada Tiga Pilar: Kesehatan, Lingkungan, dan Pendidikan
Listrik SuperSUN Hadir di Pulau Satangnga, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga
Mardani: BKSAP Janji Bantu Anak Muda Kerja di Jepang
Peresmian 3 Gedung Fakultas IPDN, Sinergi Kementerian PU dan Kemendagri Dukung Infrastruktur Pendidikan
Pertamina Luncurkan Green Movement
Zulhas Apresiasi Jateng Bentuk 3.000 Kopdes Merah Putih
Kementerian PU Tegaskan Dukungan Penuh Arah Kebijakan Pemerintah

Berita Terkait

Tuesday, 13 May 2025 - 17:07 WIB

Sidang PUIC-19, Komite Komunitas dan Minoritas Muslim Dorong Aksi Nyata dan Perlindungan Global

Tuesday, 13 May 2025 - 16:02 WIB

Mulai 15 Mei 2025 , Tarif Tol Kunciran–Serpong Resmi Naik

Saturday, 10 May 2025 - 14:16 WIB

Peringati HUT KE-15, HK Realtindo Fokuskan Aksi Peduli pada Tiga Pilar: Kesehatan, Lingkungan, dan Pendidikan

Friday, 9 May 2025 - 14:24 WIB

Listrik SuperSUN Hadir di Pulau Satangnga, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga

Thursday, 8 May 2025 - 14:11 WIB

Mardani: BKSAP Janji Bantu Anak Muda Kerja di Jepang

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Mulai 15 Mei 2025 , Tarif Tol Kunciran–Serpong Resmi Naik

Tuesday, 13 May 2025 - 16:02 WIB