Penurunan Kemiskinan Terjadi, Upaya Pemerintah Berlanjut

Monday, 28 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi / foto istimewa

ilustrasi / foto istimewa

daelpos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 adalah sebesar 8,47 persen, atau turun 0,10 persen dibandingkan September 2024 dan 0,56 persen dibandingkan Maret 2024. Menanggapi rilis BPS tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa penurunan tersebut adalah hasil kerja keras semua pihak.

“Tentunya ini sesuatu yang mengembirakan kalau didekati dari sisi turunnya angka kemiskinan tersebut Ini kerja keras kita bersama-sama seluruh unsur, tidak hanya pemerintah, termasuk masyarakat, karena mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya menjadi domain dari pemerintah,” ujar Mensesneg, dalam pernyataannya, Jumat (25/07/2025), di Ruang Wartawan, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Lebih lanjut, Mensesneg menegaskan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh penjuru tanah air. Pemerintah menargetkan, tingkat kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga mencapai nol persen.

“Kami berkomitmen dalam lima tahun masa pemerintahan Bapak Prabowo dan Mas Gibran ini kita ingin betul-betul menghilangkan sebisa mungkin sampai mencapai nol persen atau tidak ada lagi saudara-saudara kita yang berada di garis kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Mensesneg menambahkan, upaya pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem dilakukan pemerintah secara terintegrasi, dan salah satu fokusnya adalah mendorong penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Berbagai program strategis yang digulirkan pemerintah, mulai Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP), hingga hilirisasi diyakini Mensesneg akan menciptakan lapangan kerja baru, yang akan berperan dalam mengikis angka kemiskinan.

“Ini beberapa upaya pemerintah yang terintegrasi, lintas sektor, lintas kementerian yang semangatnya semua sama, untuk mendorong terciptanya lapangan-lapangan pekerjaan baru,” tandasnya.

Jumlah Penduduk Miskin dan Miskin Ekstrem Turun
Berdasarkan data BPS,  jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2024. Sementara itu, jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 2,38 juta orang, atau turun sebanyak 0,40 juta orang dibandingkan dengan September 2024 dan 1,18 juta orang dibandingkan dengan Maret 2024.

See also  Kementerian PU Optimalkan Pemanfaatan Bendungan Jatigede untuk Ketahanan Air, Pangan, dan Energi

“Dari sisi persentasenya, penduduk miskin ekstrem terhadap total penduduk atau total populasi pada bulan Maret 2025 mencapai 0,85 persen atau turun sekitar 0,14 persen poin jika dibandingkan dengan September 2024, atau jika dibandingkan dengan Maret 2024 yang lalu turun 0,41 persen poin,” ujar Deputi Bidang Statistik Sosial, BPS, Ateng Hartono, dalam keterangan persnya, Jumat (25/07/2025), di Jakarta.

Berdasarkan wilayah, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2025 adalah sebesar 6,73 persen, atau naik dibandingkan September 2024 yang sebesar 6,66 persen. Sedangkan persentase penduduk miskin perdesaan mencapai 11,03 persen, atau menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 11,34 persen.

Berdasarkan pulau, dibandingkan dengan September 2024, pada Maret 2025 hampir seluruh pulau mengalami penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin.

“Penurunan paling besar terjadi di Bali dan Nusa Tenggara, yaitu pada Maret 2025 menurun 0,22 persen poin dibandingkan dengan September 2024. Kecuali, di Maluku dan Papua yang persentase dan jumlah kemiskinannya mengalami peningkatan,” ujarnya.

Kalimantan menjadi pulau dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit, yaitu 0,89 juta orang atau sekitar 3,75 persen dari total penduduk miskin nasional. Sedangkan jumlah penduduk miskin terbanyak ada di Pulau Jawa, yaitu sebesar 12,56 juta penduduk.

“Kontribusinya sekitar 52,66 persen terhadap total jumlah penduduk miskin nasional,” kata Ateng.

Profil kemiskinan Maret 2025 dihitung berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025. BPS melakukan Susenas sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada periode Maret dan September. Khusus Susenas Maret 2025 pendataan dilakukan pada Februari 2025, dikarenakan bulan Maret 2025 lalu bertepatan dengan bulan Ramadan, yang tentunya memengaruhi pola konsumsi rumah tangga. Jumlah sampel Susenas Maret 2025 sebanyak 345 ribu rumah tangga yang tersebar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Berita Terkait

BKSAP DPR RI Apresiasi Prancis Akui Palestina
Jalan Tol Padang – Sicincin Siap Beroperasi, Dorong Peningkatan Konektivitas dan Ekonomi Sumatera Barat
Pramono Sebut Angka Kemiskinan di DKI Alami Penurunan
Kementerian PU Percepat Pembangunan Bendungan Cijurey Sebagai Komitmen Dukung Swasembada Pangan
Mendes Yandri Harap PORNAS KORPRI Lahirkan Talenta Berkualitas
Menteri PANRB: Stranas PK Dorong Reformasi Nasional
Mendes Bersama MKK Sosialisasi Unit Usaha Kopdes se-Probolinggo
Satgas Tri Banyu Arutala: Pilar Kunci Transformasi Air Minum dan Sanitasi Kementerian PU Wujudkan Asta Cita

Berita Terkait

Tuesday, 29 July 2025 - 09:20 WIB

BKSAP DPR RI Apresiasi Prancis Akui Palestina

Monday, 28 July 2025 - 22:40 WIB

Jalan Tol Padang – Sicincin Siap Beroperasi, Dorong Peningkatan Konektivitas dan Ekonomi Sumatera Barat

Monday, 28 July 2025 - 16:10 WIB

Pramono Sebut Angka Kemiskinan di DKI Alami Penurunan

Monday, 28 July 2025 - 14:09 WIB

Penurunan Kemiskinan Terjadi, Upaya Pemerintah Berlanjut

Saturday, 26 July 2025 - 21:30 WIB

Kementerian PU Percepat Pembangunan Bendungan Cijurey Sebagai Komitmen Dukung Swasembada Pangan

Berita Terbaru

Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, ( foto Istimewa )

News

BKSAP DPR RI Apresiasi Prancis Akui Palestina

Tuesday, 29 Jul 2025 - 09:20 WIB

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah kiri), Direktur Utama PT Thorcon Power Indonesia Niels Berger (kanan), Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN NP Dwi Hartono (dua dari kiri), dan Direktur Operasi dan Kepala Sumber Daya SDM T Thorcon Power Indonesia Dhita Karunia Ashari (dua dari kanan) saat menunjukan MoU kerja sama PLN NP dan Thorcon Power Indonesia dalam pengembangan potensi tenaga nuklir sebagai bagian dari langkah taktis PLN NP dalam memperkuat ketahanan energi nasional berbasis teknologi rendah emisi.

Energy

PLN Nusantara Power Jajaki Teknologi Nuklir Bersama ThorCon

Tuesday, 29 Jul 2025 - 09:11 WIB