daelpos.com – Ketua Komite IV DPD RI, Senator Ahmad Nawardi, menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,00 persen. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada 19–20 Agustus 2025, sekaligus melanjutkan tren pelonggaran moneter yang sudah berlangsung sejak September 2024.
Menurut Senator Nawardi, keputusan BI sangat tepat karena didukung kondisi inflasi yang terkendali. Inflasi Juli 2025 tercatat hanya 2,37 persen (yoy), masih dalam target BI sebesar 1,5–3,5 persen. Di sisi lain, perekonomian Indonesia menunjukkan momentum positif dengan pertumbuhan 5,12 persen (yoy) pada kuartal II 2025, terutama ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.
“Penurunan BI Rate ini akan memperkuat daya dorong konsumsi masyarakat karena biaya pinjaman lebih murah, sekaligus memberi stimulus bagi dunia usaha untuk mempercepat investasi. Dengan kondisi inflasi yang stabil, kebijakan ini menjadi dorongan penting agar pertumbuhan ekonomi nasional bergerak lebih cepat,” ujar Senator Ahmad Nawardi di Jakarta.
Senator Nawardi menambahkan, pasar modal Indonesia juga akan diuntungkan. Penurunan suku bunga membuat imbal hasil deposito relatif kurang menarik, sehingga investor cenderung mengalihkan dananya ke saham. Sejarah menunjukkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kerap merespons positif kebijakan penurunan BI Rate dengan peningkatan aktivitas perdagangan dan aliran modal asing.
“Pasar saham akan lebih atraktif. Likuiditas yang lebih longgar akan menghidupkan kembali minat investor, dan ini penting untuk memperkuat Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai cermin optimisme ekonomi nasional,” jelasnya.
Meski fokus pada dampak positif yang terjadi karena penurunan BI Rate, Senator Nawardi mengingatkan bahwa manfaat dari penurunan suku bunga hanya akan optimal jika kebijakan moneter BI berjalan seiring dengan kebijakan fiskal pemerintah.
“Langkah Bank Indonesia sudah tepat. Kini tantangannya adalah bagaimana mempercepat transmisi ke sektor riil agar pinjaman benar-benar lebih terjangkau, konsumsi naik, investasi bergerak, dan pasar saham menguat. Dengan sinergi kebijakan, manfaatnya akan nyata dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Dengan penurunan BI Rate menjadi 5%, Senator Nawardi optimistis ekonomi Indonesia memiliki ruang yang lebih luas untuk tumbuh, konsumsi masyarakat akan terjaga, investasi semakin bergairah, dan pasar modal semakin stabil.
“Komite IV DPD RI mendukung penuh kebijakan ini dan akan terus mengawal agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh rakyat, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional,” tutup Senator Nawardi.