daelpos.com – Peringatan Hari Santri Nasional yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” menjadi momentum refleksi penting bagi berbagai pihak untuk terus mendukung kemajuan pendidikan berbasis keagamaan. Salah satunya datang dari PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), yang melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah turut berkontribusi dalam pembangunan sarana belajar di Pesantren Miftahul Khoir, Tasikmalaya.
Pesantren yang berdiri sejak 1986 sebagai madrasah kecil ini kini menampung lebih dari 170 santri dan santriwati dengan fokus utama pada hafalan Al-Qur’an dan pendidikan agama Islam. Melalui dukungan dana dari program TJSL HKI yang telah direalisasikan sebelumnya, pesantren ini kini memiliki lima ruang kelas baru dan satu unit toilet, disertai pembangunan paving block pada halaman pesantren. Dana dari TJSL HKI juga digunakan untuk membangun sebagian tanggul yang setinggi 4 (empat) meter yang melindungi area belajar dari potensi bencana di tepi Sungai Citanduy.
Sebelum adanya pembangunan, jumlah ruang kelas yang dapat digunakan terbatas dan sempat terkendala kondisi bangunan yang tidak layak dan rawan longsor. “Alhamdulillah, dengan adanya bantuan dana pembangunan dari HKI, sekarang para santri bisa belajar dengan lebih nyaman dan lega,” tutur Pimpinan Pesantren Miftahul Khoir Ustad Joni Qodariyanto.
Kini, suasana belajar di pesantren terasa jauh lebih nyaman dan aman. Para santri tampak lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap hari. “Anak-anak bahkan sering enggan libur, karena suasananya sudah menyenangkan,” tambah Ustad Joni dengan tersenyum.
Tak hanya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan, proyek pembangunan pesantren tersebut juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain melibatkan sekitar 20 tenaga kerja khusus, Pesantren juga melibatkan sejumlah warga lokal kurang mampu untuk membantu mengangkut material bangunan. “Pembelian material pun kami prioritaskan dari toko-toko bangunan di wilayah sekitar pesantren. Sehingga, pembangunan ini membawa berkah ganda, karena selain menghadirkan ruang belajar yang layak, juga menggerakkan perekonomian warga sekitar,” ungkapnya.
Bagi HKI, pembangunan di pesantren ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memperkuat akses pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami meyakini bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal jalan dan jembatan, tetapi juga tentang membangun sumber daya Indonesia yang unggul dan berkarakter, yang salah satunya melalui pendidikan berbasis agama,” ujar Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti.
Aji menambahkan, dukungan kepada Pesantren Miftahul Khoir menjadi bukti bahwa nilai sosial dari pembangunan dapat memberikan dampak yang meluas. “Lewat fasilitas yang lebih layak, para santri dapat belajar dengan nyaman, dan masyarakat sekitar turut merasakan manfaat ekonomi. Itulah esensi keberlanjutan yang ingin kami hadirkan,” imbu Aji.
Dengan hadirnya ruang belajar yang lebih aman dan memadai, Pesantren Miftahul Khoir kini mampu menjadi tempat tumbuhnya generasi muda yang berilmu dan berakhlak. Dalam semangat Hari Santri Nasional, kisah ini menjadi pengingat bahwa membangun bangsa bisa dimulai dari memperkuat pondasi pendidikan – dari pesantren, untuk Indonesia.