DAELPOS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan pertemuan dengan Ministry Culture and National Heritage Poland untuk membahas best practice pengembangan gim di Polandia, khususnya eksportir gim.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan, Polandia telah berhasil menjadi eksportir gim terbesar di Eropa, terutama untuk produk-produk gim yang menyebarkan konten budaya Polandia ke para pemainnya.
“Kita banyak belajar pada Polandia tentang program-program yang telah dilakukan Pemerintah Polandia, sebagai benchmark bagi Indonesia untuk mengikuti jejaknya,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kementerian Kebudayaan dan Warisan Nasional Republik Polandia bertanggung jawab atas pelestarian warisan nasional dan promosi budaya Polandia. Kementerian ini juga mengembangkan program di sektor digitalisasi khususnya untuk mempromosikan budaya Polandia melalui literatur, desain, seni visual, musik, fim termasuk industri gim.
Oleh karena itu, sejumlah perusahaan gim di Polandia mendapatkan dukungan pembiayaan untuk pengembangan industri gim Polandia dengan mengintegrasikan elemen budaya yang telah memberikan hasil konkret dengan berbagai gim dunia seperti The Witcher, CyberPunk, dan lainnya.
Menparekraf pun mengusulkan ada studi banding untuk mempelajari pengembangan industri gim yang mengintegrasikan unsur budaya, serta pengembangan kapasitas studio gim.
Menparekraf juga mengajak Polandia dan industri gimnya untuk berinvestasi di industri gim Indonesia, khususnya memanfaatkan ICCF (Indonesia Creative Content Fund) yang sedang disusun.
“Semoga Polandia juga dapat memberikan dukungan untuk melakukan misi bisnis ke Indonesia menghadiri acara gim serta melakukan business matching atau mengamati perkembangan industri gim di Indonesia termasuk mengadakan program pelatihan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, dan Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa.