DAELPOS.com – DIALEKTIKA bagaimana JAKARTA pasca ibukota pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, selalu menarik minat masyarakat, terutama kaum akademisi. Senin pagi ini, 25 Nopner 2024, kampus UPN Veteran Jakarta menjadi tempat diskusi dialektis berkaitan eksistensi Jakarta pasca penerapan IKN itu.
Bertajuk, ‘Kuliah Umum Tokoh Nasional: Masa Depan Jakarta pasca Ibu Kota Pindah, Tantangan dan Peluang’, acara yang digagas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPN Veteran Jakarta menghadirkan nara sumber tunggal, Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
Dalam acara tersebut Mardani Ali Sera menjabarkan tantangan dan peluang terhadap Jakarta, terutama warga Jakarta berkaitan status dan entitas Jakarta yang berubah. Perubahan yang cukup signifikan mesti dapat diketahui dan diantisipasi oleh warga Jakarta agar lebih siap dan adaptif.
Bang Mardani, kerap disapa demikian, menjelaskan setidaknya ada beberapa perubahan penting, misalnya alokasi dana per kelurahan, sistem keuangan lokal, juga faktor aglomerasi yang menjadi ‘concern’ pemerintah pusat. “Kita mesti siap dengan konsep aglomerasi yang menjadikan Jakarta bagian tak terpisahkan dalam satu ‘manajemen’ dengan beberapa kota di sekelilingnya.” Ujar anggota Komisi II DPR RI ini.
Sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera juga mengingatkan peran Jakarta sebagai kota di antara kota-kota lainnya di dunia. Karenanya, tetap perlu mencirikan ‘keJakartaannya’, terutama semangat warga Jakarta dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Jangan sampai semangat warga Jakarta kendor saat Ibu kota pindah, utamanya, misalnya, dalam memperjuangkan kemerdekaaam saudara kita, Palestina.”
Di bagian akhir, tak lupa Mardani membagikan buku tulisannya sebagai bentuk apresiasinya kepada mahasiswa dan peserta umum yang hadir dalam dialog pagi tadi.”