Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA

Wednesday, 10 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto (kiri), Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi (ketiga dari kiri) dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) menyaksikan proses pengolahan FABA menjadi paving block oleh warga binaan di workshop FABA Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa (9/9).

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto (kiri), Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi (ketiga dari kiri) dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) menyaksikan proses pengolahan FABA menjadi paving block oleh warga binaan di workshop FABA Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa (9/9).

daelpos.com – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini mampu menggerakkan roda perekonomian dengan keterampilan baru. Melalui pengelolaan abu sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), warga binaan mampu menghasilkan produk konstruksi bernilai ekonomi. FABA yang sebelumnya dipandang sebagai limbah tanpa nilai kini berubah menjadi sumber penghidupan baru.

Melalui workshop FABA yang memanfaatkan lahan tidur di Pulau Nusakambangan, warga binaan dibekali keterampilan mengolah limbah menjadi produk seperti batako, paving block, roaster, hingga buis beton. Kolaborasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero) tersebut menjadi bagian dari transformasi lembaga pemasyarakatan, dari citra “penjara menakutkan” menjadi pusat pemberdayaan yang memberi bekal nyata untuk membangun kehidupan produktif pascapembinaan.

Salah seorang warga binaan Lapas Terbuka Nusakambangan, Kevin Ruben Rafael, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya workshop pengelolaan FABA dari PLN.

“Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat,” ujar Kevin.

Hal senada diungkapkan warga binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan, Listianto, yang merasakan langsung manfaat program ini.

“Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam program pelatihan yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan.

“Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat,” ujarnya saat meninjau Workshop Pengelolaan FABA di Lapas Nusakambangan, Selasa (9/9).

See also  Pertamina Resmikan Desa Energi Berdikari di Sumatera Selatan

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi dapat menciptakan peluang ekonomi sirkuler sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan.

“Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif,” ujar Darmawan.

Saat ini, workshop FABA di Nusakambangan dilengkapi dua unit mesin yang mampu memproduksi hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako setiap tahun. Jika kapasitas ini berjalan optimal dan produk mulai dipasarkan, workshop berpotensi menghasilkan omzet hingga Rp5,4 miliar per tahun.

Darmawan menyampaikan bahwa sebanyak 30 warga binaan telah aktif dan terampil memproduksi olahan FABA. Ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah seiring pendampingan dan bimbingan yang berkelanjutan.

“Kami sangat terkesan dengan kemampuan warga binaan yang luar biasa, kedisiplinan, dan etos kerja mereka, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas premium dan memiliki potensi pangsa pasar di industri,” tutur Darmawan.

Keberhasilan program ini menunjukkan peran lapas sebagai ruang pembinaan yang produktif dan berdaya guna.

“Ke depan, Nusakambangan akan menjadi percontohan nasional bagaimana sebuah lapas dapat berkembang menjadi episentrum kegiatan ekonomi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat,” pungkas Darmawan.

Berita Terkait

Dorong Energi Hijau, PLN EPI Kembangkan Bioenergi Jadi Peluang Usaha Domestik dan Internasional
Pertamina Hadirkan Teknologi Elektrolisis Modern untuk Produksi Green Hydrogen di Ulubelu
Tegaskan Tata Kelola Unggul, PLN EPI Raih Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025
Pertamina Resmikan Groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu
Pada Forum Internasional, CEO Pertamina NRE Ungkap Cara Ambil Manfaat Kerja Sama EBT Indonesia – Eropa
Rig Pertamina Bor Sumur Baru, Pasok Energi Nasional
Dukung Green Energy, PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini
109 Mahasiswa ITPLN Resmi Bergabung dalam Program Ikatan Kerja PLN
Tag :

Berita Terkait

Wednesday, 10 September 2025 - 19:59 WIB

Dorong Energi Hijau, PLN EPI Kembangkan Bioenergi Jadi Peluang Usaha Domestik dan Internasional

Wednesday, 10 September 2025 - 12:12 WIB

Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA

Wednesday, 10 September 2025 - 10:15 WIB

Pertamina Hadirkan Teknologi Elektrolisis Modern untuk Produksi Green Hydrogen di Ulubelu

Tuesday, 9 September 2025 - 20:31 WIB

Tegaskan Tata Kelola Unggul, PLN EPI Raih Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025

Tuesday, 9 September 2025 - 17:18 WIB

Pertamina Resmikan Groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Banjir Denpasar dan Badung di Bali

Wednesday, 10 Sep 2025 - 20:30 WIB

Ekonomi - Bisnis

RI Bangun Green Hydrogen Berbasis Panas Bumi Pertama di Dunia

Wednesday, 10 Sep 2025 - 19:53 WIB