daelpos.com – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berpartisipasi dalam Program Kolaborasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN “Ata Modo” di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Mengusung semangat pembangunan berkelanjutan, kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi BUMN di kawasan Labuan Bajo yang telah berlangsung sejak tahun 2022.
Kegiatan seremoni dilaksanakan pada Jumat, 7 November 2025, bersama Asisten Deputi TJSL BP BUMN, Edy Eko Cahyono, serta dihadiri perwakilan 26 BUMN kolaborator, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui empat pilar utama: penyediaan air bersih dan sanitasi layak, peningkatan mutu pendidikan, pengelolaan lingkungan berkelanjutan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sebagai wilayah kepulauan, masyarakat Pulau Komodo masih menghadapi keterbatasan air tawar, kondisi bangunan sekolah yang belum layak, serta pengelolaan sampah yang belum optimal. Di tengah statusnya sebagai destinasi wisata dunia, tantangan ini mendorong BUMN untuk menghadirkan solusi yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi kesejahteraan warga.
Program “Ata Modo” mencakup revitalisasi sarana air bersih dan sanitasi yang telah membantu 50 kepala keluarga, renovasi SMKN Restorasi Pulau Komodo, pembangunan rumah kelola sampah, serta reboisasi tanaman produktif. Di bidang pendidikan dasar, program ini juga mendukung peningkatan kompetensi guru dan sarana pembelajaran di SDN Pulau Komodo, termasuk pengadaan fasilitas TIK, olahraga, dan seni untuk menunjang aktivitas belajar anak-anak di daerah terpencil.
Sementara di bidang ekonomi, pemberdayaan UMKM dan BUMDes dilakukan melalui pelatihan pengolahan limbah rumah tangga, pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi, serta bantuan peralatan usaha seperti mesin kopi, tenda sarmafil, dan koneksi internet untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga digelar bagi siswa SD sampai SMKN Restorasi Pulau Komodo, sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia dalam peningkatan gizi dan kesejahteraan masyarakat.
Seluruh inisiatif tersebut turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), meliputi SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), SDG 13 (Aksi Iklim), serta SDG 15 (Kehidupan di Darat).
“Kami berharap bantuan ini tidak berhenti di sini. Ke depan, masyarakat dapat mandiri mengembangkan potensi yang ada. TJSL BUMN akan terus memetakan kebutuhan wilayah agar bantuan tersalurkan secara tepat, sehingga daerah terpencil memperoleh pemerataan pembangunan, akses pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur yang berkualitas,” ujar Edy Eko Cahyono, Asisten Deputi TJSL BP BUMN.
Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya berperan aktif mendukung seluruh kegiatan, mulai dari penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi, hingga pengelolaan sampah terpadu bersama BUMDes. Renovasi SMKN Restorasi Pulau Komodo telah memberi manfaat bagi 131 siswa dan 25 guru yang kini memiliki ruang belajar lebih aman dan layak.
“Bagi Hutama Karya, keberlanjutan tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga menumbuhkan kehidupan di sekitarnya. Melalui program ‘Ata Modo’, kami menerjemahkan nilai ESG dalam bentuk aksi nyata yang menghadirkan air bersih, pendidikan, gizi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Pulau Komodo,” ujar Mardiansyah, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Kepala Desa Pulau Komodo, Haji Aksan, turut mengapresiasi dukungan BUMN yang telah membantu desa menyediakan air bersih, mengelola sampah, dan meningkatkan kualitas pendidikan. “Sekarang masyarakat bisa hidup lebih sehat, sekolah lebih baik, dan ekonomi tumbuh lewat produk olahan lokal yang diminati wisatawan,” ujarnya.
Program ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur berkelanjutan harus berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Hutama Karya akan terus bersinergi membangun keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan sosial, pendidikan, serta lingkungan melalui kolaborasi, kepedulian, dan aksi berkelanjutan,” tutup Mardiansyah.








