daelpos.com – Halaman masjid yang kini menjadi posko pengungsian tampak riuh oleh aktivitas warga dan relawan yang memasak di dapur umum. Tawa lirih bercampur letih menggambarkan bagaimana warga Desa Blang Panjoe, Kabupaten Bireuen, Aceh, saling menguatkan setelah rumah mereka terendam banjir. Dari tempat inilah mereka perlahan bangkit dengan penuh harapan.
Di tengah hiruk pikuk itu, Deva, seorang warga Desa Blang Panjoe, berkaca-kaca saat bantuan logistik mulai tiba. Hadirnya bantuan dari PT PLN (Persero) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terasa seperti uluran tangan penyelamat.
“Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak terkait seperti PLN, Bapak Menteri ESDM, Pak Bahlil. Terima kasih karena sudah kasih bantuan ke kami sebegini rupa,” tutur Deva dengan suara bergetar.
Salah seorang ibu rumah tangga, Murdiana, menatap tumpukan bantuan dengan penuh rasa syukur. Menurutnya, di masa sulit ini kebutuhan pangan menjadi prioritas utama bagi para pengungsi.
“Kalau ada rezeki, semoga bantuannya bisa diperpanjang lagi. Sebab, kami sangat membutuhkan,” ungkapnya.
Bupati Bireuen, Mukhlis mengaku lega melihat solidaritas yang datang dari pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM dan PLN. Menurutnya, bantuan ini menjadi energi baru bagi warga yang sedang berjuang memulihkan kehidupan mereka.
Bantuan yang diberikan PLN melalui Kementerian ESDM berupa 700 kilogram (kg) beras, 700 kg gula, dan 1.400 liter minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan dasar para warga yang terdampak.
“Ini merupakan kebahagiaan besar bagi kami, masyarakat Bireuen. Dengan kehadiran Bapak membawa berkah yang luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, warga juga sangat menantikan percepatan pemulihan kelistrikan, karena listrik menjadi denyut penting bagi aktivitas sehari-hari mereka.
Sementara itu, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menegaskan, seluruh sektor termasuk PLN harus bergerak bersama untuk mempercepat penanganan pascabencana. Ia juga memastikan bahwa penyaluran bantuan logistik hingga kesiapan dapur umum berjalan efektif dan optimal.
“Perintah Bapak Presiden adalah kita tidak boleh menyerah. Semua kekuatan nasional kita harus diturunkan. Itu menyangkut dengan BBM dan listrik, menyangkut dengan apa yang hari ini saya lihat di dapur umum,” ujar Bahlil.
Mengenai pemulihan kelistrikan, Bahlil mengatakan bahwa upaya percepatan terus dilakukan agar suplai listrik segera kembali normal. Pemerintah bersama PLN telah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi gangguan jaringan di tengah tantangan akses medan yang sangat berat.
“Kita harus memperbaikinya dengan cepat. Problemnya adalah infrastruktur untuk kita bangun tower darurat itu tidak bisa lewat jalan darat, harus lewat helikopter. Karena jalan untuk masuk ke sini memang betul-betul lumpuh ini. Tapi, Alhamdulillah sudah ada solusi,” jelas Bahlil.
Lebih lanjut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memastikan bahwa seluruh lini PLN bergerak tanpa henti untuk memulihkan sistem kelistrikan sekaligus menyalurkan bantuan sosial di masa darurat ini.
“PLN akan terus mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terlayani, termasuk kebutuhan sosial. Untuk mempercepat pemulihan kelistrikan, kami tugaskan personel untuk bekerja nonstop. Semoga upaya bersama ini dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan di Kabupaten Bireuen,” ucapnya.
Bantuan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Yayasan Baitul Maal (YBM) yang disalurkan bagi warga Aceh mencakup beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, dan obat-obatan.
Selain itu, PLN juga telah menyediakan dapur umum di 11 lokasi, terdiri dari 7 titik di Pidie, 2 titik di Bireuen, 1 titik di Lhokseumawe dan 1 titik di Bener Meriah. Empat di antaranya adalah hasil kolaborasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda.
“Atas arahan Danantara Indonesia, PLN berkolaborasi dengan Pemda dan Kodam dalam pembangunan dapur umum. Ini membuktikan bahwa bersama-sama, percepatan pemulihan warga terdampak bisa dicapai, dan bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” pungkas Darmawan.








