AS Kecewa China Tidak Transparan soal Virus Corona

Friday, 14 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pemerintah Amerika Serikat mengaku kecewa dengan respons China dalam menghadapi virus corona atau COVID-19. Menurut AS, China tidak cukup transparan dan membuka diri bagi bantuan dari luar.

Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan oleh penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow di Washington DC, Kamis (13/2) waktu setempat. Dia mengatakan, peningkatan angka penderita yang signifikan menunjukkan China kurang transparan.

“Kami sedikit kecewa dengan kurang transparansi dari China, jumlah melompat-lompat. Ada semacam kejutan,” kata Kudlow.

Peningkatan jumlah penderita yang drastis terjadi setelah China menggunakan dua metode dalam mendeteksi COVID-19. Sebelumnya China menggunakan metode RNA atau asam ribonukleat, dan kini juga menggunakan pemeriksaan CT Scan.

Pertama kali menggunakan CT Scan, jumlah penderita naik hingga hampir 15 ribu orang pada Kamis.

Kudlow juga mengatakan bahwa pemerintah AS kecewa China menolak tawaran AS yang akan mengirim para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Padahal, China menerima bantuan dari para ahli WHO.

“Kami memiliki kerja sama dagang yang sangat baik dengan mereka. Tapi dalam masalah ini, kami sangat kecewa dengan respons China,” ujar Kudlow.

Namun pernyataan Kudlow berbeda dengan Presiden Donald Trump yang memuji respons China hadapi COVID-19.

“Saya kira mereka menanganinya dengan profesional, dan saya kira mereka sangat mampu,” kata Trump dalam podcast dengan iHeart Radio.

Ditanya apakah China telah jujur dalam menyampaikan informasi soal COVID-19, Trump mengatakan: “Well, kita tidak pernah tahu. Saya kira mereka ingin memberikan yang terbaik.”

Angka kematian akibat virus corona asal China telah mencapai 1.490 orang. Sementara jumlah penderita telah lebih dari 64 ribu orang di China dan 26 negara.

See also  Siap Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon Hingga 14 ton CO2

Di AS sendiri saat ini ada 15 orang penderita virus corona. Sebelumnya AS telah mengevakuasi sekitar 800 orang dari Wuhan, kota titik nol penyebaran virus corona. Mereka kini masih menjalani karantina selama 14 hari di pangkalan militer.(*)

Berita Terkait

Apresiasi R. Haidar Alwi Terhadap Pimpinan KPK di Era Presiden Prabowo atas Penetapan Tersangka Hasto.
Grebek Pasar, Menkomdigi: Tingkatkan Digitalisasi UMKM
Program Inklusi Pertamina Majukan Komunitas Difabel Sobat Istimewa Ubud
Upacara Peringatan HUT KE-58 Polhut di Kawasan Gunung Bromo
Jika Nginap di Desa, Mendes Yandri Selalu Dialog dengan Warga
Menteri ESDM Pastikan Backbone Kelistrikan Jawa, Madura dan Bali Andal Hadapi Nataru
Layani Nasabah, BRI Buka Layanan Operasional Terbatas Periode Libur Nataru
Sukseskan Swasembada Energi, PHE Berhasil Temukan Cadangan Minyak Baru di Sumatra Selatan

Berita Terkait

Wednesday, 25 December 2024 - 14:35 WIB

Apresiasi R. Haidar Alwi Terhadap Pimpinan KPK di Era Presiden Prabowo atas Penetapan Tersangka Hasto.

Wednesday, 25 December 2024 - 14:26 WIB

Grebek Pasar, Menkomdigi: Tingkatkan Digitalisasi UMKM

Tuesday, 24 December 2024 - 18:39 WIB

Program Inklusi Pertamina Majukan Komunitas Difabel Sobat Istimewa Ubud

Tuesday, 24 December 2024 - 17:54 WIB

Upacara Peringatan HUT KE-58 Polhut di Kawasan Gunung Bromo

Tuesday, 24 December 2024 - 09:33 WIB

Jika Nginap di Desa, Mendes Yandri Selalu Dialog dengan Warga

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Kemenkes Siapkan 1.574 Posko Kesehatan untuk Libur Nataru

Wednesday, 25 Dec 2024 - 14:31 WIB

Berita Utama

Grebek Pasar, Menkomdigi: Tingkatkan Digitalisasi UMKM

Wednesday, 25 Dec 2024 - 14:26 WIB

Presiden Prabowo Subianro / foto istimewa

News

Prabowo Tekankan Efisiensi Dalam Penggunaan APBN

Wednesday, 25 Dec 2024 - 14:22 WIB