Tuhan Itu Peduli dan Tidak Tidur

Friday, 27 March 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: M Rizal Fadillah

DAELPOS.com – ADA tayangan dari Luthfi Assyaukanie di Facebook 20 Maret 2020 sore yang isinya cukup mengejutkan. Awal dan akhir tulisan berbunyi “Coronavirus adalah bukti paling mutakhir bahwa tuhan tidak ada, kalau ada, dia tak peduli. Manusia saja yang kegeeran bahwa ada sesuatu bernama “tuhan”… Ada hal hal yang bisa diatasi dengan tuhan, tapi banyak sekali hal di mana tuhan tak mampu berbuat apa-apa. Termasuk soal coronavirus”.

Penggalan kalimat tersebut tentu membuat kita merenung, apakah Luthfi Assyaukanie ini yang pendiri Jaringan Islam Liberal, dosen Universitas Paramadina? Jika iya, tentu tak aneh karena cara pandang “Islam” (ada yang mangistilahkan Iblis) liberal memang bebas nilai.

Zaman dahulu namanya “vrijdenker” pemikir bebas. Atheisme yang tidak percaya pada keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Komunisme pun sebenarnya berakar pada faham atheisme seperti ini.

Virus corona memang membuka banyak kedok. Kedok kemunafikan dan kekafiran atau kebodohan dan kesombongan. Sok mampu mengatasi wabah “hanya” dengan rempah-rempah lalu pesan obat jutaan pil.

Lalu 50 juta stok masker katanya tersedia. Akan tetapi faktanya keuangan negara parah. Jangankan mengirim bantuan, Bu menteri malah buka “kencleng” rekening donasi. Warga tampaknya kurang percaya berdonasi ke negara.

Grasa grusu membeli alkes rapid test, akurasi diragukan untuk mendeteksi. Semula untuk kepentingan warga tetapi bergeser menjadi untuk anggota parlemen dan keluarga. Dikritik dan dibatalkan. Didahulukan untuk petugas kesehatan.

Entah warga kebagian atau tidak. Mungkin sebagian kecil. Berbeda dengan yang semula dikampanyekan.

Meminta membatasi orang berkumpul, eh 1.200 aparat dikerahkan untuk mengamankan meninggalnya Ibu Presiden Jokowi. Dari malam, saat penguburan hingga “tahlilan”.

Bertolakbelakang dengan mereka yang pesta kawin lalu dibubarkan dan pasien yang meninggal terinfeksi corona. Jangankan berkumpul, didekati oleh anggota keluarganya sendiri saja tidak bisa.

See also  Hutama Karya Group Berbagi Kebahagian Ramadan Dengan 1.885 Barang Layak Pakai

Kedok kekafiran adalah contoh dalam Facebook di atas, jika benar, maka isinya meragukan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Itu sama saja menganggap agama sebagai hayalan yang meninabobokan.

Menurut agama keberadaan wabah “thaun” adalah peringatan untuk kembali ke agama. Dulu ada kutu, katak, belalang, dan lainnya. Itu bukan khayalan. Tuhan tak pernah berkhayal.

Nah orang kafir pasti menafikan kekuasaan Tuhan. Virus atau bakteri seperti juga manusia dan tumbuhan adalah ciptaan tuhan. Hanya orang idiot yang berkhayal bahwa Tuhan tak mampu menguasai ciptaan-Nya. Sok tahu tanpa dalil. Bermodal fikiran yang melayang-layang.

Soal kekuasaan, Allah itu tak pernah lalai atau tertidur. Buat rekan Syaukani, begini saja perumpamaannya:

Ada seseorang disuruh berdiri tidak tidur dengan memegang dua botol kaca di kedua tangannya. Karena tak tahan ngantuk, terlelap sejenak dan “praaang” jatuh dan pecah kedua botol yang dipegangnya.

Nah, jika Tuhan itu terbatas kekuasaan dan lalai atau tertidur, maka akan jatuh langit ke bumi. Pecah berantakan. Hancur dunia termasuk seluruh isinya.

Di buku cerita anak juga ada, perumpamaan seperti itu.

Tuhan itu Maha Pengatur, mengutus virus corona untuk mengingatkan manusia yang penakut, lemah, atau tak berdaya. Namun sombongnya luar biasa. Sok tahu dan sok pintar.

Badai pasti berlalu. Hanya Allah SWT juga yang mampu mengatasi dan peduli.

Semoga kita semakin dekat dan beriman. Tuhan tidak tidur. (*)

Berita Terkait

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.
Hutama Karya Perkuat Portofolio Internasional: Progres Proyek Jalan Maliana di Timor Leste Capai 72,59%
Mendes Yandri Ajak GP Ansor Kolaborasi Sukseskan Pembangunan Desa
Wujudkan Asta Cita, Pertamina Gandeng Direktorat Jenderal Pajak Bangun Ekosistem UMKM Mandiri dan Taat Pajak
Penutupan Jalur Rafah Langgar Genjatan Sejata, BKSAP: Bantuan Mesti Tetap Masuk
PLN Icon Plus Tanam Pohon Kopi di Hutan Kota Sangga Buana, Perkuat Ekosistem Hijau Berkelanjutan
Komite IV DPD RI Soroti Penyaluran Dana 200 T ke Himbara di NTB
Prabowo Ajak Generasi Muda Pilih Jalan Kebenaran dan Kejujuran

Berita Terkait

Tuesday, 21 October 2025 - 17:37 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.

Tuesday, 21 October 2025 - 08:17 WIB

Hutama Karya Perkuat Portofolio Internasional: Progres Proyek Jalan Maliana di Timor Leste Capai 72,59%

Monday, 20 October 2025 - 23:32 WIB

Mendes Yandri Ajak GP Ansor Kolaborasi Sukseskan Pembangunan Desa

Monday, 20 October 2025 - 20:24 WIB

Wujudkan Asta Cita, Pertamina Gandeng Direktorat Jenderal Pajak Bangun Ekosistem UMKM Mandiri dan Taat Pajak

Monday, 20 October 2025 - 20:05 WIB

Penutupan Jalur Rafah Langgar Genjatan Sejata, BKSAP: Bantuan Mesti Tetap Masuk

Berita Terbaru

Berita Utama

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.

Tuesday, 21 Oct 2025 - 17:37 WIB

Nasional

Kemendes dan Kemkomdigi Taken MoU, Bangun Koneksi Majukan Desa

Tuesday, 21 Oct 2025 - 17:29 WIB