Tradisi Halal Bihalal Dan Makna Kata Maaf Presiden

Sunday, 24 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – MENGAPA di Indonesia ada tradisi Halal Bihalal yang tidak ada di negeri lain? Tradisi Halal Bihalal telah bdampak sosial dan politik dalam masyarakat.

Secara sosial kehidupan brnegara lebih cair dan terbuka di mana umat non muslim mendapatkan ruang dan momen untuk ikut memberikan ucapan Idul Fitri.

Secara politik Halal Bihalal jadi ruang untuk mencairkan ketegangan politik nasional.

Awalnya ide Kiai Wahab Hasbullah dan Bung Karno pada 1948 untuk membuka dialog informal atas panasnya politik dan ancaman disintegrasi bangsa dengan konsep silaturahmi nasional. Lalu diubah namanya dengan Halal Bihalal.

Halal Bihalal bukan berakar dari struktur gramatika bahasa Arab karena bukan tradisi Arab merayakan pasca puasa Ramadhan.

Makna yang ingin dirujuk adalah masing-masing memberikan kehalalan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat. Ini mengambil esensi silaturahmi sebagai akulturasi sejak Kerajaan Islam di Jawa.

Budaya lokal Nusantara yang selalu menghormati orang yang tua dipadu dalam kegembiraan Idul Fitri menjadi budaya baru silaturahmi yang dikenal sekarang dengan Halal Bihalal.

Tradisi ini sudah dilakukan Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said (Mangkunegara I Surakarta), raja yang sangat typical Javanese muslim.

Tradisi Halal Bihalal di Mangkunegaran kala itu para penggawa dan prajurit di Istana saling mminta maaf satu dengan yang lainnya selepas Shalat Ied.

Sdgkan kepada raja dan permaisuri mereka melakukan “sungkem”. Tradisi inilah yang kemudian mengilhami konsep Halal Bihalal pasca Kemerdekaan RI.

Kini di era reformasi semestinya presiden tidak menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat tanpa makna, atau sebatas basa-basi Lebaran saja.

Kata maaf itu harus dimaknai dalam konteks kebijakan yang dianggap salah, yang telah merugikan dan melukai hati rakyat. Kecuali Presiden Joko Widodo merasa selalu benar?

See also  Duh! Sri Mulyani: Ada Potensi Pensiunan PNS yang Tak Dibayar

Gde Siriana
Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), yang juga aktivis Bandung Initiative Network, dan magister terapan ilmu pemerintahan

Berita Terkait

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya
Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa
Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos
Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 18:15 WIB

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

Saturday, 5 July 2025 - 15:34 WIB

Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya

Friday, 4 July 2025 - 20:53 WIB

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 July 2025 - 20:51 WIB

Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB