Viral Video Lama SBY: Saya Dulu Dikritik Ribuan Kali dan Bahkan Dihujat, tapi Ekonomi Tumbuh 6 Persen

Friday, 29 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Video lama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bekalangan ini viral di media sosial. Dalam video tersebut, dia mengingatkan kepada warga agar tidak mengkritik atau berbicara hal yang tidak menyenangkan kepada pemimpin Indonesia. Sebaliknya, penguasa juga diminta untuk tidak arogan.

Video tersebut adalah video lama yang sebelumnya telah diunggah 2018. Namun, video itu kembali diviralkan sejak Rabu (27/5) kemarin.

Dalam video itu, SBY tampak mengenakan kemeja warna biru. Dia mengatakan, rakyat memiliki hak untuk menyampaikan ketidaksukaannya pada pemimpin, tetapi harus proporsional. Kalau mau mengkritik pemerintah dengan menyebutnya pembohong, harus ada bukti yang menyertainya.

Ayah kandung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu juga mengatakan, Badan Intelejen Negara (BIN) tidak usah menakut-nakuti rakyat. Polisi itu tugasnya mengayomi rakyat dari kejahatan.

“Jadi buatlah hubungan yang baik. Antara negara dengan rakyat tidak boleh menggunakan kekuasaan,” kata dia. Akan tetapi, SBY juga berpesan, rakyat tidak boleh dalam menyampaikan kebebasannya secara absolut. Jangan sampai kebebasan berekspresi yang kelewat batas.

SBY mengatakan, dulu ketika menjabat presiden dia sering mendapat ribuan kririkan, bahkan dihujat. Akan tetapi, pemerintahannya tidak goyang. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen, demokasi tetap hidup bahkan selesai memimpin tepat waktu.

“Kritik pada Pak Jokowi itu bagus sama seperti saya dulu. Tapi yang kritik saya dulu sekarang tidak banyak bicara, mungkin malu. Tapi, waktu saya dulu, negara tidak jatuh meski dikritik habis-habisan,” katanya lagi.

Menurutnya, dikririk tidak masalah asalkan ada takarannya dan jangan kelewat batas. Pengkritik tidak boleh memfitnah presiden tapi penguasa juga jangan arogan melakukan pembungkaman kepada rakyat yang akan menyampaikan pandangannya.

Jika ada masalah sebaiknya dibahas dalam suasana kekeluargaan. Meskipun pada akhirnya hukum harus di tegakkan kalau sudah kelewat batas. “Saya juga seperti itu dulu, sabar saat dikritik seribu kali tetapi kalau fitnah saya bawa ke ranah hukum,” katanya.

See also  Jokowi Sebut Kondisi Covid-19 Masih Terkendali, Namun Tetap Waspada

Terakhir dalam video tersebut, SBY juga berpesan kepada sahabatnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan, untuk berhenti mengeluarkan pernyataan yang bernada ancaman. Tidak baik. Kata dia, memang pemerintah punya kekuasaan, Jokowi memiliki kekuasaan tetapi tidak dengan nada mengancam harus disampaiakan dengan baik. (*)

Berita Terkait

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah
Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi
Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Yandri Optimis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
Hasilkan Kebijakan Aspiratif dan Berdampak, Menteri PANRB Terima Masukan dari PPI
Prabowo: Polri Harus Tetap Tangguh, Bersih, dan Berpihak kepada Rakyat

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Thursday, 3 July 2025 - 13:57 WIB

Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional

Thursday, 3 July 2025 - 10:42 WIB

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal

Wednesday, 2 July 2025 - 18:43 WIB

Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Wednesday, 2 July 2025 - 18:21 WIB

Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi

Berita Terbaru