Tingkatkan Layanan Sanitasi, Kementerian PUPR Bangun Pengolahan Limbah Tinja di 9 Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Monday, 13 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan layanan sanitasi sebagai salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih. Di Provinsi Jawa Timur, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) untuk mengurangi pencemaran dari limbah tinja sekaligus mewujudkan lingkungan kota/kabupaten yang bersih, sehat, dan nyaman saat menjalani tatanan kenormalan baru (new normal).

“Dengan adanya fasilitas ini, limbah tinja yang dibawa truk tinja secara periodik akan diolah di IPLT ini. Hasil pengolahannya aman dibuang ke saluran air dan diharapkan bisa mengurangi pencemaran air dan tanah dari bakteri ecoli,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Sistem pengelolaan limbah tinja di Jawa Timur dibangun di 9 kabupaten/kota yang seluruhnya selesai pada 2019. Secara keseluruhan IPLT tersebut telah memberikan manfaat layanan sanitasi bagi 233.239 KK di Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungangung, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Lamongan.

Pembangunan masing-masing IPLT rata-rata meliputi pengerjaan Solid Separation Chamber (SSC), bangunan Anaerobic Baffled Reactor (ABR), bangunan Drying Area (DA), Sludge Drying Bed (SDB), kolam fakultatif, kolam Maturasi, kolam wetland serta fasilitas penunjang lainnya seperti gudang kompos, kantor pengelola, perbaikan jalan akses, penerangan jalan, tembok pagar, dinding penahan, dan pos jaga.

Di Kabupaten Ponorogo, sarana dan prasarana sanitasi dibangun melalui dana APBN sebesar Rp 4,2 miliar dengan kapasitas pengelolaan sebesar 25 m3 per hari. Lokasi IPLT sendiri dibangun di area yang jauh dari permukiman warga di Desa Mrican Kecamatan Siman sehingga diharapkan masyarakat tidak terdampak polusi udara.

See also  Wujudkan Persaingan Usaha yang Sehat, Kementerian PANRB Dukung Penguatan Kelembagaan KPPU

IPLT di Kabupaten Tulungagung dibangun dengan biaya Rp 3,5 miliar untuk menampung limbah tinja sebanyak 25 m3 per hari. Infrastruktur sanitasi ini telah melayani 20.000 KK dari 6 kecamatan diantaranya Boyolangu, Kauman, Sumbergempol, Tulungagung, dan Besuki.

IPLT Kota Blitar dibangun dengan biaya Rp 4,3 miliar melayani 40.900 KK dengan kapasitas pengolahan 25 m3 per hari. Selanjutnya IPLT di Kota Batu dibangun dengan biaya Rp 8,2 miliar dan telah memberi manfaat sanitasi bagi 18.000 KK sekaligus mendukung layanan sanitasi di wilayah Batu yang merupakan salah satu kota pariwisata di Jawa Timur.

Kemudian IPLT di Kota Malang dibangun pada tahun 2018 dengan biaya Rp 12,6 miliar. Di Kota Malang sendiri sebelumnya sudah ada sarana dan prasarana pengolahan limbah tinja, namun kebutuhannya dinilai kurang untuk melayani masyarakat Kota Malang yang berjumlah sebanyak 895.387 jiwa pada 2017. Dengan selesainya IPLT berkapasitas 45 m3 per hari menambah layanan bagi 17.414 KK yang tersebar di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Dau, dan Arjosari.

IPLT lain yang dibangun di Jawa Timur berada di Kabupaten Lumajang berkapasitas 25 m3 per hari dengan biaya Rp 5,2 miliar untuk melayani 20.000 KK di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Lumajang, Tempeh, Sukodono, dan Sumbersuko. IPLT Seboro di Kabupaten Probolinggo berkapasitas 25 m3 per hari untuk melayani 20.900 KK dengan biaya pembangunan sebesar Rp 5,2 miliar.

Lalu IPLT Kabupaten Madiun yang berada di Desa Mejayan yang dapat melayani 20.000 KK. Pengolahan limbah tinja ini dibangun dengan kapasitas 25 m3 per hari dengan biaya Rp 5,2 miliar. Terakhir IPLT Kabupaten Lamongan berkapasitas 25 m3 per hari dengan biaya pembangunan sebesar Rp 4,3 miliar. Sarana dan prasarana sanitasi ini melayani limbah dari 20.000 KK warga di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Tikung, dan Sarirejo. (*)

Berita Terkait

Mendes PDT Panen Melon di Desa Sambilawang Dan Harap Jadi Produk Unggulan
Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT
Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024
Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam
Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut
BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri PANRB Paparkan Progres Penataan Organisasi KMP Hingga SAKP
Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang

Berita Terkait

Monday, 25 November 2024 - 10:44 WIB

Mendes PDT Panen Melon di Desa Sambilawang Dan Harap Jadi Produk Unggulan

Sunday, 24 November 2024 - 22:28 WIB

Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT

Sunday, 24 November 2024 - 17:07 WIB

Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024

Sunday, 24 November 2024 - 11:15 WIB

Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam

Sunday, 24 November 2024 - 11:13 WIB

Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Sunday, 24 Nov 2024 - 22:37 WIB