DAELPOS.com – Dewi fortuna tampaknya sedang tidak berpihak kepada pasangan David dan Victoria Beckham belakangan ini.
Setelah sang suami terpukul oleh kekalahan beruntun yang dialami klub miliknya, Inter Miami, dalam lima laga pertama Major League Soccer Amerika Serikat (MLS), kini giliran sang istri yang bermasalah.
Mantan personel girl band Spice Girls ini dikabarkan tengah bersedih karena bisnis fesyennya tengah mengalami kesulitan keuangan. Baru-baru ini dia terpaksa memecat hingga 20 karyawannya.
Kondisi ini merupakan dampak dari wabah virus Corona yang memaksa pemerintah Inggris memberlakukan lockdown selama empat bulan. Buntutnya, toko utama Victoria di London terpaksa ditutup Maret silam.
Wanita 46 tahun yang diperkirakan memiliki kekayaan 330 juta paun (Rp6,3 triliun) bersama suaminya tersebut bahkan berencana mengurangi produksi tahunan fesyennya hingga separuhnya untuk menghemat biaya.
Kabarnya, situasi tersebut membuat Victoria merasa sangat terpukul. “Ini adalah masa-masa yang sangat sulit dan tidak seorang luput dari dampak pandemi ini.
“Bisnis ini adalah kebanggaan dan kebahagiannya. Bisnis ini tidak pernah soal uang. Dia bahkan tidak mendapatkan bayaran selama tiga tahun terakhir.”
Perampingan karyawan ini dilakukan Victoria setelah dirinya mendapatkan kritik karena memanfaatkan program cuti dari pemerintah Inggris. Dia merumahkan 25 karyawannya dengan gaji yang ditanggung pemerintah.
Setelah dihujani kritik, mantan penyanyi itu akhirnya membatalkan keikutsertaan dalam program tersebut.
Meski pakaian-pakaian hasil desain Victoria dikenakan oleh selebritas papan atas termasuk Meghan Markle, Beyonce, dan Gwyneth Paltrow, tingkat penjualannya secara keseluruhan menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan fesyen Victoria dikabarkan mengalami kerugian 14 juta euro (Rp241,6 miliar) pada 2019. Nilai ini lebih tinggi daripada kerugian setahun sebelumnya yang sebesar 10 juta euro (Rp172,5 miliar).
Meski begitu, Ralph Toledano sebagai CEO bisnis fesyen milik Victoria tetap optimistis bisa melalui masa-masa sulit ini.
“Performa perusahaan ini sesuai dengan ekspektasi. Jadi, kami tidak terkejut. Target kami adalah meraih keuntungan secepat mungkin,” kata kepada media perdagangan The Business of Fashion.
“Saya sangat yakin bahwa nasib kami berada di tangan kami sendiri. Kami punya bakat yang hebat dalam diri Victoria dan jika kita mengambil aset itu bersama tim impian, kami bisa melakukannya.”