DAELPOS.com – Presiden Joko Widodo mengajak untuk berani memberikan nuansa berbeda, pemikiran-pemikiran baru, menuntun dan menemukan cara-cara yang lebih cepat, serta memacu anak buah agar menempuh jalan lebih cepat, smart shortcut, serta goal oriented (orientasi selalu hasil.
Kepala Negara menilai bahwa letak permasalahannya ada pada tata kelola pemerintah yang semua harus diubah. Ia menambahkan bahwa terlalu banyak peraturan yang membelenggu sendiri padahal disusun sendiri.
“Terlalu banyak prosedur, terlalu banyak tahapan-tahapan padahal sebetulnya kita bisa langsung. Terlalu banyak birokrasi, sekali lagi yang terjebak oleh aturan yang kita buat sendiri,” kata Presiden.
Inilah, menurut Presiden, pekerjaan besar ke depan, termasuk di TNI-Polri, dan seluruh peserta yang mengikuti diklat karena ke depan akan menjadi pimpinan-pimpinan di TNI dan Polri.
Dalam kondisi normal pun, Presiden tekankan cara kerja tetap harus berorientasi pada hasil, cepat, dan efisien, karena sekali lagi ke depan negara yang cepatlah yang akan memenangkan kompetisi-kompetisi yang ada apalagi saat berada dalam situasi sulit, kondisi krisis baik kesehatan maupun ekonomi.
Dari channel dan cara-cara rumit, masuk kepada cara yang cepat dan sederhana. Ditegaskan Presiden, dari yang SOP normal kepada SOP shortcut.
Dari regulasi dan peraturan-peraturan yang rumit, lanjut Presiden, menjadi membuat peraturan-peraturan yang sesedikit mungkin dan sesederhana mungkin serta dari SOP yang berbelit-belit kepada SOP yang mudah dan cepat.
“Sekali lagi, kalau cara-cara ini bisa kita lakukan, saya meyakini kita akan bisa melewati masa yang sulit. Ini masa yang tidak mudah ini,” katanya.
Kemudian, Presiden sampaikan bahwa semua masuk kepada sebuah budaya baru kerja di dalam situasi yang normal yang diharapkan nantinya tahun depan sudah berada pada posisi pulih ekonomi, vaksinnya sudah ketemu, dan bisa dilaksanakan vaksinasi secara massal pada seluruh rakyat.