MenkopUKM Minta UMKM di NTT Berkoperasi

Friday, 23 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


 
DAELPOS.com – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta semua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mendirikan dan bergabung dalam koperasi. Sebab, dengan bergabung dalam koperasi maka kesulitan permodalan, pemasaran dan pengembangan sumber daya mansuai bisa diatasi lewat koperasi.

Hal itu ditegaskan Teten Masduki dalam pertemuan dengan 30 perwakilan UMKM yang tergabung di Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Daerah NTT di kantor Dekranas NTT di Kupang, Jumat (23/10/2020). Pertemuan dengan MenkopUKM itu dipimpin oleh  Ketua Dekranas NTT, Julie Sutrisno Laiskodat. Turut mendampingi Teten dalam pertemuan itu adalah Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir LPDB-KUMKM, Supomo, dan Deputi Pengawasan KemenkopUKM, Achmad Zabadi dan staf ahli KemenkopUKM, Riza Damanik.

Teten mengatakan seperti di atas menjawab keluhan para pelaku UMKM dalam pertemuan tersebut, yakni, pertama, mereka kesulitan permodalan dalam berusaha, kedua, kesulitan dalam pemasaran serta, ketiga, masih kurangnya sumber daya manusia pelaku UMKM.

Para pelaku UKM yang hadir antara lain pengusaha dalam penenun kain ikat NTT, pengusaha kopi, coklat, teh maringga atau teh daun kelor, jus azam, dan sejumlah kerajinan lainnya.

Teten mengatakan, pemerintah menyalurkan bantuan untuk UMKM lebih bagus melalui koperasi. Demikian juga produk UMKM bisa dipasarkan melalui koperasi.

Menurut Teten, hal seperti inilah yang dilakukan negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman dan New Zealand. “New Zealand itu adalah negara UMKM. UMKM mereka berkembang karena mereka berkoperasi. Demikian juga di Belanda dan Jerman,” kata Teten.

Menurut Teten, pihaknya akan menyalurkan bantuan dana untuk pelaku UMKM di NTT melalui LPDB. “LPDB menyalurkan bantuan melalui koperasi. Makanya ayo terus bergabung dalam koperasi. Ada juga dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), dimana pinjaman dengan nilai di bawah Rp 10 juta bunga nol persen,” kata Teten.

See also  Perkuat Bela Negara, ASN Masuk Komponen Cadangan

Teten menambahkan, partisipasi masyarakat Indonesia untuk berkoperasi hanya 8,41%. Angka tesebut masih sangat rendah dibandingkan persentase negara lain dalam skala global sebesar 16,31%. “Dari 8,41% masyarakat Indonesia yang berkoperasi sebagian besarnya masyarakat NTT,” kata dia.

Mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) itu mengatakan, koperasi terbaik di Indonesia sampai saat ini ada di NTT, seperti Koperasi Obor Mas dan Koperasi Pintu Air. “Pemerintah ingin NTT ini merupakan Provinsi Koperasi. Ayo terus semangat berkoperasi,” tegas Teten.

Teten mengatakan, selama ini banyak masyarakat enggan ke koperasi karena banyaknya  koperasi gagal bayar uang anggotanya. Koperasi mengumpulkan uang dari anggota namun diinvestasikan di luar kegiatan usaha  anggota. “Koperasi harus menjadi bibit usaha yang menarik untuk investor. Harus ada pembenahan dalam sistem manajerial koperasi, sehingga orang bisa tertarik untuk menaruh simpanan, berinvestasi, atau bahkan menjadi anggota koperasi,” tutur Teten.

Menurut Teten agar masyarakat berinvestasi di koperasi, perlu adanya lembaga penjaminan simpanan khusus koperasi atau seperti Lembaga Simpan Pinjam di perbankan. Dengan penjaminan ini para anggota koperasi merasa aman memiliki dana di koperasi.

Sementara Soepomo mengatakan, ia kagum dengan masyarakat NTT gemar berkoperasi. Oleh karena itu, Soepomo mengajak masyarakat yang belum bergabung dalam koperasi, sudah saatnya bergabung dalam koperasi. “Kita akan menyalurkan bantuan dana kalau pelaku UMKM bergabung di koperasi,” kata dia.

Berita Terkait

Kementrans Kirim 8 Truk Bantuan untuk Korban Banjir Sumatera Lewat BNPB
Program Makan Bergizi Gratis, Kementerian PU Siapkan Pembangunan SPPG di Aceh, Sumut dan Sumbar
Magang Nasional Batch 3 Dibuka! Targetkan 25 Ribu Peserta
Dukung Pemulihan Bencana Aceh, PLN Icon Plus Sediakan Internet dan Listrik Gratis
Kementerian PU Gerak Cepat Pulihkan Konektivitas Aceh Pascabencana
Kemendes, Kemendagri dan Kemenkeu Sepakati Melengkapi Aturan PMK Nomor 81 Tahun 2025
Optimalkan Program MBG, Pemerintah Perkuat Tata Kelola BGN
Tinjau Posko Bencana di Aceh, Menteri Bahlil Pastikan Bantuan dan Dukungan PLN Berjalan Optimal

Berita Terkait

Friday, 5 December 2025 - 18:35 WIB

Kementrans Kirim 8 Truk Bantuan untuk Korban Banjir Sumatera Lewat BNPB

Friday, 5 December 2025 - 00:23 WIB

Program Makan Bergizi Gratis, Kementerian PU Siapkan Pembangunan SPPG di Aceh, Sumut dan Sumbar

Thursday, 4 December 2025 - 19:04 WIB

Magang Nasional Batch 3 Dibuka! Targetkan 25 Ribu Peserta

Thursday, 4 December 2025 - 18:35 WIB

Dukung Pemulihan Bencana Aceh, PLN Icon Plus Sediakan Internet dan Listrik Gratis

Thursday, 4 December 2025 - 16:01 WIB

Kementerian PU Gerak Cepat Pulihkan Konektivitas Aceh Pascabencana

Berita Terbaru

Berita Utama

Tak Pandang Bulu, Bahlil Sikat Tambang yang Rusak Alam

Friday, 5 Dec 2025 - 13:51 WIB