DAELPOS.com – Prosesi pemakaman jenazah Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Minggu kemarin dihadiri hingga ribuan orang. Masyarakat berbondong-bondong ke Masjid Jami Al Anwar, Pasuruan.
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat juga seakan tidak menghiraukan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing. Para petakziyah berkumpul baik dari masjid maupun pada saat prosesi pemakaman.
Kerumunan warga dalam pemakaman Habib Hasan ini tidak sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Yang melarang adanya kerumunan massa yang dikhawatirkan menjadi penyebab terjadinya penularan virus Corona.
Humas Satgas COVID-19 Kota Pasuruan, Kokoh Ari Hidayat, mengatakan satgas setempat tidak menduga bahwa pemakaman Habib Hasan dihadiri massa sebanyak itu. Massa hadir secara spontan tanpa ada perencanaan sebelumnya, sehingga belum disiapkan langkah antisipasi.
“Kami tidak menduga seperti itu kejadiannya, masyarakat hadir dengan sendirinya tanpa direncanakan sebelumnya,” kata Kokoh, Senin 28 Desember 2020.
Kokoh mengatakan, banyaknya masyarakat yang datang tanpa direncanakan karena ketokohan Habib Hasan. Meski begitu dia melihat sebagian besar masyarakat sudah sadar untuk mengenakan masker, walaupun anjuran menjaga jarak sulit dihindarkan.
“Masyarakat yang hadir sebagian besar telah menggunakan masker, meskipun sulit melakukan jaga jarak. Kita berharap dan berdoa, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan terkait penyebaran COVID-19,” ujar Kokoh.
Pihaknya berharap tidak ada kluster baru penularan COVID-19 atas peristiwa ini. Namun jika ditemukan adanya yang positif COVID-19, Satgas Kota Pasuruan akan melakukan pelacakan.
“Nanti kita lihat kasus per kasus, kalau (ada yang positif) memang ada asalnya dari sana kita akan lakukan tracing,” ujar Kokoh. (*)