Kekosongan Pengawasan Laut Natuna Akibatkan Banyaknya Kapal Asing

Thursday, 6 May 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan jumlah armada kapal penangkapan ikan dari Republik Indonesia di Laut Natuna Utara yang belum optimal mengakibatkan banyak kapal ikan asing masuk ke kawasan perairan tersebut dan melakukan pencurian ikan.

“Kekosongan Laut Natuna yang menyebabkan kapal ikan asing menjadi banyak,” kata Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP Pung Nugroho Saksono, yang akrab dipanggil Ipunk, dalam acara Podcast PSDKP dengan topik mengenai pencurian ikan di Laut Natuna Utara di Jakarta, Rabu malam.

Untuk itu, ujar Ipunk, Presiden Joko Widodo menginginkan  kekosongan tersebut dapat diisi, sehingga ada program relokasi nelayan ke Natuna.

Namun, lanjutnya, rencana tersebut ternyata masih mendapat resistensi dari nelayan setempat yang tidak sepakat dengan masuknya nelayan dari daerah lain, padahal perlu disadari bahwa lautan adalah elemen yang mempersatukan bangsa ini.

Selain itu, ujar dia, banyaknya kapal Vietnam yang melakukan penangkapan ikan ilegal di sana antara lain karena belum ada kesepakatan batas wilayah perairan yang diakui secara bersama-sama antara kedua negara.

Hal tersebut juga dapat dilihat dari kerap ditemukan kapal penjaga pantai dari Vietnam yang berada di Laut Natuna Utara sedang menjaga nelayan Vietnam untuk menangkap ikan di sana.

“Indonesia menganut mazhab ZEE itu dihitung dari permukaan air 200 mil, tetapi Vietnam menganut paham landas kontinen dihitung dari dasar laut hingga palung habis. Ini jadi tidak ketemu,” katanya.

Untuk itu, ujar dia, perlu ada diskusi dan diplomasi yang tajam agar pihak yang berada di lapangan tidak mengalami kerepotan.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang ditangkap VMS (Vessel Monitoring System), ada sekitar 5.600 kapal berukuran di atas 30 gross tonnage (GT) yang beroperasi di wilayah perairan RI.

See also  584 Ulama Meninggal Selama Pandemi, Ketua DPD RI Ajak Pesantren Tingkatkan Prokes

“Mungkin ada 5.600 kapal yang ditangkap VMS. Di bawah 30 GT itu ada lebih dari 12.000 kapal, bisa dibayangkan dalam hal pengawasan energinya tidak bisa setengah setengah,” katanya.

Ipunk menuturkan pihaknya terus siaga 24 jam bahkan ketika hari libur, ketika ada permasalahan seperti pengaduan dari masyarakat, maka pihaknya siap untuk segera bergerak.

Sebelumnya, KKP juga telah mengamankan kapal ikan asing berbendera Vietnam yang melakukan pencurian ikan, setelah melakukan aksi kejar-kejaran yang dilakukan di Laut Natuna Utara, 27 April.

“Dinamika di lapangan dalam pemberantasan illegal fishing ya seperti ini, kasus yang dihadapi aparat tidak selalu mudah”, ujar Ipunk.

Ia mengemukakan, aksi kejar-kejaran mewarnai penangkapan kapal ikan asing ilegal tersebut. Sirene peringatan yang berdengung membelah lautan dan berondongan peluru yang ditembakkan ke udara oleh awak kapal pengawas perikanan KKP tak juga dihiraukan oleh kapal pencuri ikan tersebut.

Meskipun berupaya dengan segala cara, pada akhirnya Kapal Pengawas Perikanan PSDKP-KKP mampu melumpuhkan kapal pencuri ikan tersebut. “Para pencuri ikan tersebut harus mengakui ketangkasan, keberanian dan kegigihan awak kapal pengawas perikanan Hiu 17,” katanya.

Pung Nugroho memuji daya juang awak kapal pengawas yang tidak membiarkan para pencuri ikan tersebut bebas begitu saja meninggalkan wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.

Ia menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan berkompromi dengan para pencuri ikan tersebut. “Setiap jengkal wilayah pengelolaan perikanan ini merupakan aset nasional yang akan kami jaga,” tegasnya

Berita Terkait

Implementasikan Program ESG Berkelanjutan, HKI Raih Dua Penghargaan Platinum pada Asian Impact Awards 2025
Prabowo Pimpin Perdana Upacara Kesaktian Pancasila 2025.
Menag Tinjau Al Khoziny: Salurkan Bantuan & Susun Pencegahan
HUT TNI: Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Hanya Rp80!
Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman WIM & ETLE, Hutama Karya dan Polda Riau Perkuat Keselamatan di Jalan Tol
Kapolri Gelar Diskusi Publik, Hadirkan Rocky Gerung
Jelang MotoGP, Menpora Erick Jamu Valentino Rossi di Jakarta
Kolaborasi Lintas Instansi Kunci Percepat Transformasi Digital

Berita Terkait

Wednesday, 1 October 2025 - 16:11 WIB

Implementasikan Program ESG Berkelanjutan, HKI Raih Dua Penghargaan Platinum pada Asian Impact Awards 2025

Wednesday, 1 October 2025 - 12:32 WIB

Prabowo Pimpin Perdana Upacara Kesaktian Pancasila 2025.

Wednesday, 1 October 2025 - 11:18 WIB

Menag Tinjau Al Khoziny: Salurkan Bantuan & Susun Pencegahan

Wednesday, 1 October 2025 - 11:06 WIB

HUT TNI: Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Hanya Rp80!

Tuesday, 30 September 2025 - 18:14 WIB

Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman WIM & ETLE, Hutama Karya dan Polda Riau Perkuat Keselamatan di Jalan Tol

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

PERTAGAS Borong 7 Penghargaan di CSR PDB Award 2025

Wednesday, 1 Oct 2025 - 16:21 WIB

Nasional

Pertamina Jamin Pasokan Avtur Lancar di MotoGP Mandalika 2025

Wednesday, 1 Oct 2025 - 16:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025 / foto ist

Berita Utama

Prabowo Pimpin Perdana Upacara Kesaktian Pancasila 2025.

Wednesday, 1 Oct 2025 - 12:32 WIB