Pemerintah Harus Jelaskan Kasus Kematian Pasca Disuntik Vaksin AstraZeneca

Tuesday, 11 May 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena./ Net

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena./ Net

DAELPOS.com – Kasus kematian setelah disuntik vaksin Covid-19 terjadi di Indonesia. Seorang pemuda berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta, bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal sehari setelah disuntik menggunakan vaksin AstraZeneca di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/5). 

Merespon hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena meminta pemerintah dalam hal ini, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) untuk melakukan investigasi terhadap kasus kematian yang diduga akibat pemberian Vaksin AstraZeneca.  

“Kejadian ini harus menjadi perhatian seirus. Pemerintah perlu segera melakukan pengecekan berdasarkan data dan analisa yang kuat atas kasus kematian yang diduga akibat pemberian Vaksin AstraZeneca,” katanya Senin (10/5/2021). 

Selain itu, Politisi Fraksi Partai Golkar itu meminta pemerintah menjelaskan kepada publik secara transparan terkait kejadian kematian yang diduga akibat pemberian vaksin AstraZeneca. Agar masyarakat tetap memiliki spirit positif dalam mengikuti  pelaksanaan vaksinasi. 

“Pemerintah perlu menyampaikan kepada publik apa yang terjadi. Kalau barang masih bermasalah, sebaiknya di-hold dulu, jangan sampai ada korban lagi. Penggunaan vaksin AstraZeneca harus dilakukan secara hati-hati,” saran Melki.  

Dijelaskan Melki, Komisi IX DPR sempat memanggil Badan POM karena memberi izin vaksin AstraZeneca untuk digunakan di Indonesia. Langkah itu perlu ditempuh menyusul sejumlah negara di Uni Eropa mulai menghentikan pemesanan vaksin setelah ditemukan beberapa kejadian di antaranya pengentalan darah. “Kami meminta evaluasi terkait penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia, apakah ini layak atau tidak,” pungkasnya.

See also  Hutama Karya Rampungkan Fasilitas Utama Pada Infrastruktur Otomotif Kelas Dunia Proving Ground Bekasi, Lolos Standar Internasional

Berita Terkait

Jasa Marga Percepat Evakuasi Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2
DPR Setujui Anggaran Kementerian ESDM Rp21,67 T
PT JMRB Rilis Wahana Anak Terbesar, Rest Area Travoy KM 84B Makin Hits
Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru
Perbaikan Tuntas, Lalu Lintas di 18 Titik Kembali Normal
Bertemu Bupati Sigi, Wamen Viva Yoga Dorong Bawang dan Kopi Sulawesi Tengah Mendunia
Prabowo Serap Aspirasi Tokoh Lintas Agama, Tegaskan Komitmen RUU Perampasan Aset
Pemulihan Fasum Rusak Pasca Penyampaian Aspirasi, Menteri Dody Targetkan Selesai 6 Bulan

Berita Terkait

Thursday, 4 September 2025 - 09:06 WIB

Jasa Marga Percepat Evakuasi Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2

Thursday, 4 September 2025 - 00:13 WIB

DPR Setujui Anggaran Kementerian ESDM Rp21,67 T

Thursday, 4 September 2025 - 00:07 WIB

PT JMRB Rilis Wahana Anak Terbesar, Rest Area Travoy KM 84B Makin Hits

Wednesday, 3 September 2025 - 18:29 WIB

Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru

Wednesday, 3 September 2025 - 17:00 WIB

Perbaikan Tuntas, Lalu Lintas di 18 Titik Kembali Normal

Berita Terbaru

Energy

Pertamina Drilling: Membangun Bangsa, Membangun Sekolah

Friday, 5 Sep 2025 - 00:55 WIB