Gus Muhaimin Minta Kemenkes Ubah Cara dan Sistem Kerja Tangani Covid

Monday, 19 July 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PKB Muhaimin-Iskandar / Iat

Ketua Umum PKB Muhaimin-Iskandar / Iat

DAELPOS.com – Kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini belum mampu dikendalikan meski sudah diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Pulau Jawa dan Bali serta sejumlah daerah lain di luar dua pulau itu.

Saat ini tercatat kasus baru Covid-19 di Indonesia menyentuh angka 50.000 setiap harinya. Pada Sabtu, 17 Juli 2021 kemarin, pemerintah mencatat ada penambahan 51.952 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 2.832.755 kasus.

Sementara itu, ada penambahan 1.092 kasus kematian, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 72.489. Kemudian, ada 27.903 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya menjadi 2.232.394. Kasus aktif Covid-19 di Tanah Air, per kemarin mencapai 527.872 kasus.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Pria yang karib disapa Gus Muhaimin mendesak pemerintah untuk melakulan lompatan kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19.

“Hari-hari ini kita harus bisa melakukan lompatan. Masa Darurat memerlukan cara kerja darurat. Kecepatan, percepatan, wajib menjadi indikator kunci,” kata Gus Muhaimin di laman Instagram pribadinya, Minggu, 18 Juli 2021.

Untuk mewujudkannya,Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra itu secara khusus meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengubah cara kerja dalam menangani Covid-19.

“Maka, cara kerja dan sistem kerja Kemenkes harus berubah. Dari cara kerja masa damai menjadi cara kerja Darurat, masa kerja Perang dimana cara kerja, tata laksana dan hasil kerja harus 2-3 kali lebih cepat ketimbang masa normal. Tanpa itu Kemenkes menjadi bagian dari persoalan. Bukan bagian dari Solusi,” tegas Gus Muhaimin.

Menurut Gus Muhaimin, sudah waktunya pemerintah membuat lompatan kesehatan. Termasuk dalam konteks pengadaan vaksin. Indonesia, kata dia, tidak boleh bergantung kepada satu jenis vaksin.

See also  Pinjol Ilegal Marak, Ini Langkah Yang Dilakukan Fraksi Golkar

“Satu jenis vaksin tidak cukup, saya ulangi, tidak cukup. Kita perlu memperbanyak ketersediaan vaksin-vaksin yang lebih efektif dan lebih kuat. Maka saya mendrong pemerintah, sebagai tindakan mendesak untuk mempercepat ketersediaan vaksin,” uiar Gus Muhaimin.

Berita Terkait

Posko Rumah Perjuangan Budhi Benyamin Sembiring, SH kerahkan 1000 kader untuk Pemenang Mas Pram – Bang Doel
Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput
Ketua DPD RI: Keseimbangan Demokrasi dan Ekologi Dibutuhkan Untuk Masa Depan Bangsa
Bala Gibran, Ridwan Kamil Hadiri Tasyakuran Rahayu Saraswati, Ajak Masyarakat Bersatu “RIDO”
Ratusan Relawan RIDO Gelar dan Nobar Debat Pilkada di DPD Golkar
HUT ke-60 Partai Golkar, Dihadiri 3 Ribu Jaro Ade Ajak Kader Kuatkan Solidaritas
Hadiri Ujian Terbuka AHY, LaNyalla Berharap Disertasi Menteri ATR/BPN Wujudkan Indonesia Emas
Haidar Alwi: Waspada Operasi Adu Domba, Untuk Memecah Belah Anak Bangsa.

Berita Terkait

Friday, 22 November 2024 - 18:44 WIB

Posko Rumah Perjuangan Budhi Benyamin Sembiring, SH kerahkan 1000 kader untuk Pemenang Mas Pram – Bang Doel

Tuesday, 19 November 2024 - 09:16 WIB

Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput

Thursday, 14 November 2024 - 18:54 WIB

Ketua DPD RI: Keseimbangan Demokrasi dan Ekologi Dibutuhkan Untuk Masa Depan Bangsa

Tuesday, 12 November 2024 - 10:12 WIB

Bala Gibran, Ridwan Kamil Hadiri Tasyakuran Rahayu Saraswati, Ajak Masyarakat Bersatu “RIDO”

Monday, 28 October 2024 - 17:03 WIB

Ratusan Relawan RIDO Gelar dan Nobar Debat Pilkada di DPD Golkar

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Sunday, 24 Nov 2024 - 22:37 WIB