Krisis Iklim, Gus Muhaimin Gaungkan Politik Hijau

Friday, 17 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menyebut perubahan iklim global saat ini semakin serius. Keadaan bumi tidak dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Pemanasan global terus terjadi, spesies hewan dan tumbuhan di bumi ini terus mengalami kepunahan. Sumber daya alam terbarukan terus terdegradasi, dan sumber daya alam tidak terbarukan semakin menipis. Masa depan umat manusia dan bangsa Indonesia kian terancam.

”Suhu permukaan bumi yang lebih panas, spesies hewan dan tumbuhan yang lebih sedikit, dan sumber daya alam yang semakin menipis. Tentu saja kita semua tidak dapat membiarkan hal tersebut terjadi. Sudah saatnya kita nyatakan sebagai krisis iklim,” ujar Gus Muhaimin dalam Webinar Internasional bertajuk ”Bridging Policy and Science for People, Planet, and Prosperity”, Rabu, 15 September 2021.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Dunia, kata Gus Muhaimin, besar kemungkinan tenperatur global akan meningkat 1,5 derajat Celsius pada 2025. ”Ini melampaui dari apa yang kita upayakan melalui Perjanjian Paris agar perubahan iklim tidak semakin memburuk,” tuturnya.

Melalui Paris Agreement, semua negara telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca agar suhu permukaan bumi tidak melampaui 1,5 derajat Celsius. ”Namun upaya tersebut belum cukup. Semua negara perlu, baik negara berkembang dan negara maju untuk meningkatkan ambisinya dalam mitigasi gas rumah kaca,” urainya.

Dikatakan Gus Muhaimin, selama 30 tahun terakhir, pembangunan Indonesia lebih bersumber pada sumber daya alam (SDA). Selama ini, negara terlalu lunak dan kurang hadir untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan hidup akibat pencemaran udara, limbah B3, penebangan liar, pencurian ikan dan terumbu karang, dan penambangan liar.

Pemanfaatan dan penggunaan lahan dan ruang tidak terkendali. Karena itu, menurutnya, sudah waktunya kebijakan tata ruang yang terintegrasi untuk memastikan ruang digunakan secara berkeadilan. ”Indonesia harus memulai lompatan dan pergeseran dari pembangunan berbasis karbon tinggi kepada pembangunan karbon rendah,” paparnya.

See also  Jokowi Gelar Pertemuan dengan Tokoh Agama dan Tokoh Adat Kalsel

Melihat kondisi alam yang semakin memprihatinkan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan bahwa sudah waktunya Indonesia menerapkan politik hijau, yakni politik yang berkomitmen untuk pemerataan ekonomi dan sekaligus berjuang menyelamatkan lingkungan hidup, mengatasi perubahan iklim, dan memastikan keadilan antar generasi.

”Hanya dengan politik hijau, Indonesia akan mampu mempercepat target-target penurunan emisi sesuai Perjanjian Paris. Menghentikan penggundulan hutan, mengetakan pengawasan di lapangan, menghentikan penggunan plastik, memperluas sumber sumber energi hijau,” urainya.

Dikatakan Gus Muhaimin, politik hijau juga akan membangkitkan potensi dan industri dalam negeri dalam negeri sehingga kemandirian ekonomi politik akan terus terjaga. ”Politik hijau harus mampu mengambil jarak dari berbagai kuasa dominan untuk mampu melaksanakan perluasan energi listrik melalui penambahan investasi pemerintah untuk energi hijau, pemanfaatan energi hijau di pemda-pemda, dukungan penelitian dan pengembangan, transportasi berbasis energi listrik dan pemerataan akses listrik di daerah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal),” katanya

Berita Terkait

Perkuat Kolaborasi, Mendes Yandri Ingin GP Ansor Manfaatkan Jaringan Dukung Pembangunan Desa
Haidar Alwi: Perubahan Pemerintahan Trump BUKAN Bom Waktu Bagi Ekonomi Indonesia.
Delegasi Israel Walkout, Ketua BKSAP DPR RI FPKS: Negara Dunia Dukung Palestina Merdeka
Haidar Alwi: Narasi Tempo Tentang Sufmi Dasco Ahmad Menyimpang dari Etika, dan Fakta Tak Lagi Jadi Landasan
Hasanuddin Siaga 98′ KPK dan Danantara
Terima Aduan Nelayan Soal Surabaya Waterfront Land, LaNyalla: Keadilan Harus Jadi Ukuran
GKR Hemas Dorong Jaringan Politik Perempuan Wujudkan Politik yang Implementatif
Kemendes dan PP Pemuda Muhammadiyah Kolaborasi Bangun Desa

Berita Terkait

Monday, 14 April 2025 - 10:34 WIB

Perkuat Kolaborasi, Mendes Yandri Ingin GP Ansor Manfaatkan Jaringan Dukung Pembangunan Desa

Wednesday, 9 April 2025 - 19:32 WIB

Haidar Alwi: Perubahan Pemerintahan Trump BUKAN Bom Waktu Bagi Ekonomi Indonesia.

Wednesday, 9 April 2025 - 09:05 WIB

Delegasi Israel Walkout, Ketua BKSAP DPR RI FPKS: Negara Dunia Dukung Palestina Merdeka

Monday, 7 April 2025 - 18:06 WIB

Haidar Alwi: Narasi Tempo Tentang Sufmi Dasco Ahmad Menyimpang dari Etika, dan Fakta Tak Lagi Jadi Landasan

Wednesday, 26 March 2025 - 19:33 WIB

Hasanuddin Siaga 98′ KPK dan Danantara

Berita Terbaru