DAELPOS.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM), anggota MIND ID – BUMN Holding Industri Pertambangan, mengumumkan capaian kinerja keuangan Perusahaan yang positif sepanjang periode Semester Pertama tahun 2021 (1H21).
“Capaian kinerja positif tersebut merupakan hasil dari penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten di area kerja tambang, pabrik pengolahan, dan perkantoran. Selain itu, peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi, penjualan, dan implementasi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien memberikan kontribusi yang mendukung pertumbuhan kinerja positif Perusahaan,” ujar Corporate Secretary Division Head ANTAM, Yulan Kustiyan.
Kinerja operasi dan keuangan ANTAM yang solid tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1H21 sebesar Rp2,49 triliun. Capaian profitabilitas ANTAM pada 1H21 tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp3,17 triliun, tumbuh 141% dari capaian laba kotor pada periode yang sama tahun 2020 (1H20) sebesar Rp1,31 triliun. Sementara itu capaian laba usaha Perusahaan pada 1H21 tercatat sebesar Rp1,53 triliun, tumbuh signifikan 442% dibandingkan 1H20 sebesar Rp281,65 miliar. Faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah pertumbuhan tingkat penjualan serta pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal. Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan 1H21 ANTAM sebesar Rp1,16 triliun.
Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung capaian profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 1H21 sebesar Rp2,40 triliun, tumbuh signifikan lebih dari 17 kali dibandingkan 1H20 sebesar Rp141,43 miliar. Capaian arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh perolehan kenaikan bersih arus kas dan setara kas ANTAM pada 1H21 yang mencapai Rp1,07 triliun, sehingga memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada 1H21 sebesar Rp5,12 triliun, tumbuh 70% dibandingkan 1H20 sebesar Rp3,01 triliun. Informasi lebih lengkap terkait dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Tengah Tahun ANTAM dapat diakses pada website www.antam.com.
Kinerja Produksi & Penjualan Komoditas Utama yang Solid Selama Periode 1H21
Pada tahun 2021, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel ANTAM, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
Pada 1H21, total penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp17,28 triliun, meningkat 87% dibandingkan periode 1H20 sebesar Rp9,24 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp13,68 triliun atau 79% dari total penjualan bersih ANTAM. Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp11,87 triliun (69%), disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp2,59 triliun (15%), bijih nikel sebesar Rp2,04 triliun (12%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp613,68 miliar (4%).
Pada tahun 2021, ANTAM berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik. Kinerja penjualan emas ANTAM pada 1H21 mencapai 13.341 kg (428.923 troy oz), meningkat 69% dari capaian penjualan 1H20. Sementara itu pada 1H21 ANTAM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 719 kg (23.116 troy oz). ANTAM terus melakukan inovasi penjualan produk emas Logam Mulia dengan mengedepankan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com. Melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 11 kota di Indonesia dan kegiatan pameran di beberapa lokasi, ANTAM menjalankan kegiatan operasi dan penjualan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Sejalan dengan strategi untuk memperluas segmen pasar emas di dalam negeri, ANTAM bersama entitas anak PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (yang bertransformasi menjadi PT Emas Antam Indonesia) dan PT Hartadinata Abadi Tbk bersinergi meluncurkan dua produk emas inovatif, yaitu EmasKITA dan Kencana. EmasKITA (Emas Kecil Investasi Terpercaya dan Aman) merupakan produk logam mulia mikro dengan pecahan 0,1 gram dan 0,25 Sedangkan produk Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna) merupakan koleksi perhiasan emas.
Segmen nikel mencatatkan pencapaian kinerja yang positif pada 1H21. Volume produksi feronikel ANTAM pada 1H21 tercatat sebesar 12.679 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 12.068 TNi. Sementara itu untuk komoditas bijih nikel, pada 1H21 volume produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 5,34 juta wet metric ton (wmt), meningkat signifikan 287% dibandingkan capaian produksi 1H20 sebesar 1,38 juta wmt wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel ke pasar domestik pada 1H21 mencapai 3,66 juta wmt, tumbuh signifikan lebih dari 21 kali dibandingkan capaian penjualan pada 1H20 sebesar 168 ribu wmt. Pada tahun 2021, ANTAM berfokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri dengan tetap mengedepankan aspek konservasi cadangan dan sumberdaya bijih nikel ANTAM.
Pada 1H21, volume produksi komoditas bijih bauksit ANTAM yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga tercatat sebesar 1,09 juta wmt, meningkat sebesar 36% jika dibandingkan produksi bauksit pada 1H20. Sedangkan capaian total volume penjualan bauksit pada 1H21 mencapai 587 ribu wmt, tumbuh 4% dibandingkan penjualan 1H20. Sementara itu volume produksi CGA ANTAM pada 1H21 mencapai 28.710 ton alumina dengan tingkat penjualan CGA mencapai 65.700 ton alumina atau tumbuh 69% dibandingkan capaian 1H20.