Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM Rulli Nuryanto membuka dengan resmi kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM KUMKM di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/10/2019). Hadir dalam acara Asdep Standarisasi dan Sertifikasi Kemenkop dan UKM Retno Endang Prihatini dan Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan Andi Azis Bennu.
DAELPOS.com – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) terus mendorong peningkatan kapasitas para pelaku Koperasi dan UKM di Tanah Air.
Terkait hal itu Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM KUMKM melalui pelatihan terpadu bagi para pelaku koperasi dan UKM di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang berlangsung pada 17-20 Oktober 2019 ini dibuka Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM, Rulli Nuryanto di Grand Maleo Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (17/10/2019).
“Tujuan utama kegiatan ini adalah tingkatkan kapasitas dan kemampuan SDM para pelaku koperasi dan UKM di Sulawesi Selatan,” ujar Rulli.
Menurut Rulli ada tiga kegiatan pelatihan yang digelar sekaligus dalam mendukung kegiatan tersebut, yaitu palatihan bagi pendamping KUMKM, pelatihan Lamikro dan pelatihan Standar Kegiatan Kerja Nadional Indonesia(SKKNI) ritel bagi koperasi.
Rulli menjelaskan ketiga pelatihan ini sama-sama penting. Untuk pelatihan pendamping KUMKM penting untuk tingkatkan kapasitas mereka ketika melakukan tugasnya saat mendampingi para pelaku koperasi dan UKM.
“Dengan banyaknya tantangan serta masalah yang mereka hadapi dilapangan, tentu kapasitas pendamping terus akan kita up grade atau kita tingkatkan,” kata Rulii.
Pelatihan ini sekaligus peningkatan kemampuan serta kualitas para pendamping, untuk menciptakan koperasi dan UKM berkelas.
Untuk pelatihan Laporan Akutansi Usaha Mikro (Lamikro) menurut Rulli juga penting, karena pihaknya ingin Lamikro cakupannya tersebar luas dan dipahami serta diketahui serta dimanfaatkan oleh seluruh pelaku usaha kecil, termasuk juga di Sulsel.
“Kami harapkan para peserta pelatihan yang berasal dari kalangan asosiasi-asosiasi pelaku usaha kecil bisa menularkan pengetahuan mereka ini kepada para anggotanya. Sehingga nantinya mereka dapat menyusun laporan keuangan yang transparan sesuai standar akutansi Indonesia. Tentunya laporan yang mereka susun ini bisa diterima dan dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga keuangan ketika mereka akan mengakses sumber pemodalan di lembaga keuangan tersebut” jelas Rulli.
Sedang untuk pelatihan SKKNI ritel bagi koperasi, ini juga penting lanjut Rulli. Untuk bisnis ritel yang kini bersaing ketat, tidak hanya persaingan bisnis ritel offline maupun online. “Untuk itulah kalangan koperasi ritel harus kita siapkan terus menerus menghadapi persaingan ketat tersebut. Caranya adalah dengan memberikan pelatihan yang diberikan melalui para pramuniaga ini” tambah Rulli.
Hal ini penting, karena mereka inilah yang berhadapan langsung dengan konsumen. Ketika konsumen merasa puas dengan pelayan pramuniaga, tentunya konsumen akan datang kembali, bahkan bisa membawa teman-temanya.
“Tidak hanya pelatihan, dalam kesempatan ini, kita juga melakukan uji kompetensi kepada mereka. Sehingga mereka nanti tidak hanya mendapat sertifikat pelatihan, namun juga mendapat sertifikat kompetensi yang bisa mereka gunakan sebagai dasar, bahwa mereka kompeten dan profesional dibidangnya,” tandas Rulli.
Sementara itu Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Azis Bennu mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari Kemenkop dan UKM atas digelar kegiatan peningkatan kapasitas SDM KUMKM di Provinsi Sulawesi Selatan ini.
Menurutnya kegiatan peningkatan kapasitas SDM pelaku KUMKM, sangat mendukung upaya Pemprov Sulsel dalam program pembangunan koperasi dan UKM di Sulsel.
“Ini semakin menambah motivasi kami dalam mendukung program memajukan koperasi dan UKM di wilayah ini,” imbuhnya.
Abdul Azis meminta kepada peserta untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan yang diberikan Kemenkop dan UKM dalam meningkatkan kemampuan yang mereka miliki.
Seperti para pendamping KUMKM, harus benar-benar paham dan menguasai tugas mereka. Dimana saat ini LPDB-KUMKM yang kembali membuka kran bantuan dana bergulir untuk Provinsi Sulsel.
“Para pendamping KUMKM harus tahu dan paham benar soal itu. Sehingga mampu menjelaskan kepada koperasi dan UKM tentang manfaat dari bantuan dana bergulir dari LPDB tersebut,” pungkas Aziz.
Kegiatan peningkatan kapasitas SDM KUMKM di Sulsel, juga dihadiri Asisten Deputi Standarisasi dan Sertifikasi, Retno Endang Prihatini, Kepala Bidang Penumbuhan Kewirausahaan, Surmanto dan Kepala Bidang UMKM Dinas Koperadi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Azis Bennu (DAE)