DAELPOS.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat stok pupuk subsidi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 18.482 ton per 18 Oktober 2021. Jumlah stok pupuk subsidi yang berada di lini III atau gudang distributor ini setara 141 persen dari stok minimum ketentuan pemerintah.
VP Sales Region 2 Pupuk Indonesia Jambak mengatakan
bahwa jumlah stok pupuk subsidi Provinsi Sumatera Selatan di lini III
ini disiapkan untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) 2021-2022.
“Stok pupuk subsidi ini juga mencukupi untuk kebutuhan selama 6 minggu ke depan,” kata Jambak.
Dari
total stok pupuk subsidi yang mencapai 18.482 ton, Jambak menyebut
terdiri dari pupuk Urea 9.020 ton, NPK Phonska 6.506 ton, SP-36 822 ton,
ZA 675 ton, dan Organik 1.459 ton.
Sementara untuk realisasi
penyaluran pupuk subsidi, Jambak mengatakan bahwa sudah mencapai 197.922
ton hingga 18 Oktober 2021. Jumlah tersebut berasal dari pupuk Urea,
NPK, SP-36, ZA, dan Organik.
Lebih lanjut Jambak menyebutkan
bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan sesuai yang
ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu petani wajib tergabung
dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, menyusun dan
menginput Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dan
untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.
“Apabila belum
memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara
manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas
pertanian setempat,” ujarnya.
Sebagai produsen, lanjut Jambak,
Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai
penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Di mana pada
tahun 2021 alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5
juta liter pupuk organik cair.
“Sedangkan untuk jumlah
penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan
(SK) dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten,” jelas Jambak.
Sebagai
bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan
Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini
merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol
rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.
Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas. Diantaranya 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor dengan kapasitas 2,7 juta ton, serta memiliki jaringan 1.200 distributor dengan 29.000 lebih kios resmi.