DAELPOS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bersilaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (3/11/2021). Dalam acara bertajuk “Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Silaturahim Mendikbudristek Bersama Ketua Umum PBNU” dibahas tentang upaya-upaya memajukan pendidikan nasional dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), terutama di perguruan tinggi di bawah Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).
Menteri Nadiem menjelaskan bahwa tujuan program MBKM adalah membuat pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi mahasiswa dan dosen.
“Secara sederhana kita ingin lebih banyak mahasiswa ke luar dari kampus, lebih banyak dosen keluar kampus mencari ilmu dan pengalaman. Lebih banyak praktisi ke kampus untuk mengajar,” dikatakan Mendikbudristek dalam sambutannya.
“Harusnya
pembelajaran di kampus tidak hanya ceramah di depan kelas, dosen bisa
membuat rekaman pembelajaran kemudian ketika masuk ke kelas mahasiswa
perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah
presentasi dan berdebat,” imbuh Nadiem.
Lebih lanjut, Menteri
Nadiem menjelaskan bahwa capaian program MBKM dapat diketahui dengan
melihat delapan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: 1. Lulusan
mendapat pekerjaan yang layak; 2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar
kampus; 3. Dosen berkegiatan di luar kampus; 4. Praktisi mengajar di
dalam kampus; 5. Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat; 6. Program
studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia; 7. Kelas yang kolaboratif
dan partisipatif; 8. Program studi berstandar internasional.
Mendikbudristek
juga memuji peran Nahdlatul Ulama dalam pendidikan nasional. Ia juga
berharap NU terus memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan
pendidikan nasional.
Dalam acara tersebut Menteri Nadiem memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi NU.
Selain itu, secara simbolis
Mendikbudristek menyerahkan surat izin pendirian Institut Sains dan
Teknologi Nahdhatul Ulama kepada PBNU.
Ketua Umum PBNU, KH Said
Aqil Siroj menyambut gembira silaturahmi Mendikbudristek dan berharap
lebih banyak kerja sama antara LPTNU dengan pemerintah di masa
mendatang.
Ketua Umum PBNU menegaskan bahwa NU melalui LPTNU
mendukung kebijakan MBKM. Tak lupa, PBNU meminta Pemerintah agar
memberikan afirmasi kepada perguruan tinggi yang masih tertinggal dan
mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Sore ini bukan hanya
silaturahim tapi sudah ke silatul a’mal atau kerja sama. Terima kasih
untuk bantuan KIP Kuliah dan bantuan UKT, dan juga izin pendirian
perguruan tinggi. Pertemuan seperti ini harus sering-sering kita adakan.
Tidak ada artinya pertemuan seperti ini kalau tidak ada kerja sama,”
kata KH Said Aqil Siroj bersemangat.
Sementara itu, Ketua Komisi
X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Syaiful Huda yang
hadir dalam kesempatan tersebut memuji kebijakan MBKM sebagai upaya
untuk membuat lompatan besar di bidang pendidikan. Selain itu, ia juga
menjelaskan peranan penting NU dalam membantu pemerataan akses
pendidikan. “NU selama ini berjuang sungguh-sungguh membantu Pemerintah
memeratakan akses pendidikan,” ujarnya.
“Oleh karena itu, afirmasi bagi lembaga pendidikan NU yang masih tertinggal dan juga mahasiswa-mahasiswa kurang mampu sangat diharapkan,” imbuh Syaiful Huda.