DAELPOS.com – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori mendorong Bank Indonesia (BI) pada tahun 2022 membuat kebijakan yang fokus untuk pemulihan ekonomi dengan mencapai sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar.
Legislator NasDem itu menyatakan nilai tukar melemah dalam sepekan yang disebabkan inflasi di Amerika Serikat dan menyebarnya Covid-19 varian Omicron di Eropa.
“Kita jangan senang dulu dengan kondisi sekarang tetapi kita tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap tercapai sebesar 4,7-5,5% di tahun 2022. Tetapi BI harus mengantisipasi skenario apa yang tepat jika Indonesia terdampak Omicron,” ujar Satori saat Focus Group Discussion (FGD) BI dengan tema ‘Perkembangan Ekonomi Terkini dan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021’, secara virtual, Senin (29/11).
Satori juga mengatakan terkait hasil Pertemuan Tahunan BI tanggal 24 November, salah satu kebijakan BI adalah mengenai Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) dan keuangan syariah.
“Program apa saja kah yang sudah dilakukan BI dalam perluasan pengembangan digitalisasi UMKM dan keuangan syariah?“ tanyanya.
Satori juga menyinggung masalah sistem pembayaran terbaru dari BI yaitu bantuan sosial (Bansos) G2P (Government to Person) 4.0. yang merupakan konsep baru transformasi digital yang diyakini mampu menjadi solusi untuk mempercepat penyaluran bansos. Penerima manfaat dapat menggunakan layanan keuangan digital untuk terhubung dengan e-commerce dan sumber permodalan sehingga membuka pengembangan usaha.
“Banyaknya kasus salah data dalam penerima bansos seperti terjadi di dapil kami yaitu Kota Cirebon ada 37 ASN penerima bansos dan lima anggota DPRD Kabupaten Cirebon sebagai penerima bansos. Maka dengan adanya sistem pembayaran terbaru dari BI, Bansos G2P 4.0 diharapkan meminimalisasi kesalahan data penerima bansos di daerah dan membuat menjadi transparan,” pungkas Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat VIII (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu) tersebut.