DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menginstruksikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam hal ini PT. Hutama Karya dan PT. Waskita Karya untuk melakukan perbaikan kondisi Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan Ruas Kayu Agung – Palembang – Betung. ”Ruas tol ini sangat vital dalam mendukung perekonomian di Pulau Sumatera bagian selatan. Melalui perbaikan ini kita pastikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada ruas-ruas tol Trans Sumatera bagian Selatan dapat tercapai pada akhir April 2022,” kata Kepala BPJT Danang Parikesit pada konferensi pers, di Kantor Kementerian PUPR, Senin (24/1/2022)
Danang Parikesit mengatakan, perbaikan ini merupakan tindak lanjut dari tinjauan lapangan Ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan Ruas Tol Kayu Agung – Palembang – Betung pada tanggal 21 Januari 2022 oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.
“Dari hasil tinjauan lapangan, Menteri PUPR Basuki Hadmuljono menginstruksikan 3 (tiga) hal yang harus dilakukan BUJT pada ruas-ruas diatas. Pertama, melaksanaan perbaikan yang meliputi rekonstruksi pada lubang/retak, melakukan leveling pada oprit jembatan serta memperbaiki Median Concrete Barrier (MCB) yang turun. Perbaikan ini ditargetkan selesai pada akhir April 2022,” ujar Danang Parikesit.
Kedua, konsistensi dalam pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol yang merupakan hak pengguna jalan tol yang telah membayar tarif tol untuk mendapatkan layanan jalan yang nyaman dan berkeselamatan. Ketiga, melakukan penghijauan pada rest area di Jalan Tol Trans Sumatera.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan selaku Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, selama proses perbaikan tidak akan ada penutupan jalan tol. “Terkait metoda pelaksanaan perbaikan jalan, tidak perlu ada penutupan. Kami akan fokus ke manajemen lalu lintas. Misalnya dengan penutupan satu lajur, pemanfaatan bahu jalan (detour) atau dengan metoda contra flow,” kata Endra.
“Untuk itu, kami mohon masyarakat untuk senantiasa berhati-hati saat melewati ruas-ruas tol Trans Sumatera selama masa perbaikan ini berlangsung,” tambah Endra.
“Kita juga minta kepada BUJT untuk berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk melakukan pengaturan pada titik-titik perbaikan agar pengguna jalan dari jauh dapat mengetahui adanya perbaikan. Karena keselamatan pengguna jalan adalah yang kita utamakan,” tambah Endra.
Ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – hingga Kramasan – Palembang sepanjang 360 km merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah beroperasi sejak Maret 2019 lalu. Pembangunan tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Provinsi Lampung dengan Provinsi Sumatera Selatan dan dari Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu masuk Pulau Sumatera ke wilayah timur Sumatera.(*)