Festival PeSoNa: Merayakan Hutan Sosial untuk Kini dan Nanti

Tuesday, 26 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menggelar Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) di Gedung Manggala Wanabakti Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta selama dua hari, 27-28 November 2019. Tema PeSoNa ke-3 kali ini adalah Memakmurkan Rakyat Kini dan Nanti. “Sebab festival ini semacam perayaan bahwa hutan sosial telah diterima masyarakat dan banyak champion yang berhasil secara ekonomi, sosial, maupun ekologi,” kata Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto.

Bambang menambahkan, seperti juga dalam dua Festival PeSoNa sebelumnya, perhelatan kali ini menampilkan ragam hutan sosial dari seluruh Indonesia. Mereka yang akan menampilkan produk hutan sosial juga kisah sukses mengelola hutan yang mereka kelola sebelum dan setelah mendapatkan legalisasi. “Dari situ kita akan bisa melihat bagaimana hutan sosial dikelola oleh masyarakat lokal sebagai bukti bahwa masyarakat bisa mengelola hutan secara lestari,” katanya.

Untuk mendukung kerja-kerja masyarakat itu, pemerintah telah melakukan langkah-langkah percepatan kelembagaan Hutan Sosial yang bertujuan menciptakan pemerataan ekonomi bagi masyarakat di sekitar Kawasan hutan. Sampai saat ini, program Hutan Sosial telah memberikan akses kelola kepada 777.789 kepala keluarga dengan jumlah izin/hak kelola sebanyak 6.112 SK atau total seluas ± 3,436 juta hektare.

Untuk mendukungnya, kata Bambang, kelompok tani mendapatkan pembinaan awal melalui pendampingan penyuluh dalam bidang kelembagaan yang berbadan hukum, tata kelola hutan dan tata kelola usaha dengan melakukan kegiatan ekonomi produktif melalui hasil usaha bukan kayu, hasil hutan kayu dan jasa lingkungan wisata dengan membentuk kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS).

“Kami telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk pendampingan kelembagaan dan Kementerian Pertanian, Kementerian KKP untuk pendampingan teknis produksi agroforestry/silvofishery serta pengembangan produk dengan Himbara dan BUMN,” ujar Bambang.

See also  Dirut BPJS Kesehatan Pastikan FKTP Mitra Beri Perhatian Khusus Antisipasi Virus Corona

Menurut Bambang, hingga 26 November 2019 telah terbentuk 5.208 KUPS yang tersebar di 33 provinsi dengan kategori tahap awal (blue) sebesar 3.441 (66,07%), tahap moderat (silver) sebesar 1.286 (24,69%), tahap maju (gold) sebesar 433 (8,31%), dan tahap mandiri (platinum) sebesar 48 (0,92%).

Untuk menunjukkan keberhasilan-keberhasilan itu, Bambang menambahkan, KLHK menggelar Festival PeSoNa sebagai wadah bagi pelaku Hutan Sosial menunjukkan kisah sukses mereka, sebagai apresiasi kepada para pihak yang mendukung Hutan Sosial, sarana tukar menukar informasi antar masyarakat dan kaum milenial, pemerintah, pelaku hutan sosial, swasta dan akademisi, serta sebagai ajang promosi produk-produk unggulan Perhutanan Sosial. Ada banyak rangkaian acara dalam Festival PeSoNa kali ini sebagai wujud penghargaan dan apresiasi kepada para pelaku hutan sosial tersebut.

Para tokoh Hutan Sosial dalam KUPS Gold dan Platinum akan menjadi narasumber seminar dan lokakarya sehingga bisa menjadi inspirator bagi daerah lainnya dan saling memperkuat dengan mendapatkan informasi dari petani lainnya. Ketika rata-rata petani Indonesia ada di kisaran umur 48 tahun maka kemunculan petani-petani muda diharapkan membawa perubahan di akar rumput melalui talk show “Transformasi Hutan Sosial Bersama Millenial Mengubah Indonesia”.

Peningkatan nilai tambah produk hutan sosial agar margin petani meningkat akan dikupas dalam talk show “Pendekatan Pasar Untuk Community Based”. Juga peran perempuan yang ternyata lebih telaten di beberapa lokasi hutan sosial telah membawa pengaruh besar dalam pendapatan petani yang akan dibahas pada talk show “Perempuan Perhutanan Sosial dalam Ketahanan Pangan”. Peran serta masyarakat untuk pencegahan kebakaran hutan di lahan gambut juga menjadi salah satu tema seminar yang akan dibahas dalam talk show “Perhutanan Sosial di Lahan Gambut dan Praktik Agroforestry di Areal Perhutanan Sosial”.

See also  Kemenkop dan UKM Akan Terus Tingkatkan Kualitas Koperasi Wanita

Hutan Sosial sebagai pereda konflik tenurial menjadi topik yang menarik dan hangat karena up-to-date. Untuk membahasnya ada talk show dengan tema “Mengurai Sengketa, Menggapai Masyarakat Sejahtera”. Sementara hutan sosial yang ditinjau secara ekologis melalui peningkatkan tutupan lahan, oleh karena itu meningkatkan ketahanan iklim, akan dibahas dalam talk show “Satukan Energi Perhutanan Sosial Untuk Turunkan 2 Derajat”.

Terakhir, Hutan Sosial tak akan terwujud tanpa kerja sama dan kolaborasi multipihak dari pusat hingga tingkat tapak karena memerlukan pendekatan hulu-hilir dengan tujuan akhir mengentaskan kemiskinan dibahas melalui unjuk-bincang “Kolaborasi Para Pihak Dalam Pengutanan PS di KPH dan Dialog Para Pihak” yang akan menghadirkan para Ketua KPH dari daerah.

Di sela rangkaian semua acara itu, pada hari kedua, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Koperasi dan UKM akan memberikan piagam  penghargaan kepada 9 (Sembilan) Kelompok Tokoh Hutan Sosial dan  11 (sebelas) Tokoh Penggerak Hutan Sosial pada level kebijakan, dan Tokoh Penggerak Hutan Sosial level pendamping tapak.

Pemberian tokoh Hutan Sosial dimaksudkan untuk menjadi pemicu bagi kelompok lain agar berprestasi dalam mengelola areal perhutanan sosial dengan prinsip-prinsip kelestarian, kelembagaan yang baik dan pengembangan ekonomi. Pemberian penghargaan pada level kebijakan diberikan bagi tokoh yang telah mampu menggerakan daerahnya melaui kebijakan sehingga Hutan Sosial di daerah mendapat dukungan dari OPD misalnya Peraturan Gubernur Sumatera Barat No 52 Tahun 2018 yang mendorong 7 OPD untuk produktivitas Hutan Sosial dan mengejar nilai tambah wilayah. Dukungan dari Himbara untuk penyaluran KUR dan bimbingan teknis agro silvo bisnis memastikan peningkatan produktivitas dan pengembalian KUR. “Keputusan pemerintah untuk menurunkan bunga KUR dari 7% menjadi 6% merupakan insentif bagi hutan sosial sehingga petaninya bergairah untuk pengembangan produktivitas” ujar Bambang lanjutnya.

See also  DPR RI Apresiasi Pemerintah Terbitkan Inpres Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Program Kegiatan Percepatan Pembangunan Ekonomi Pada Kawasan Perbatasan Negara

Festival ini akan dimeriahkan juga oleh budaya kesenian adat Tatali MHA Wana Posangke, Pertunjukan Tari Melayu MHA Sumsel dan Kesenian Angklung Kasepuhan Cibarani sebagai manifestasi Bhineka Tunggal Ika.(RED)

Berita Terkait

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel
Sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan, Tingkatkan Konektivitas Melalui Akses Simpul Transportasi
Keluarga Besar GNRI & Taboas Maluku Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika Maluku Tak Di Anaktirikan.
IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI: Anggota MPR RI Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan Menjelang Pilkada
Kementerian PU Dorong Asosiasi Profesi Tingkatkan Keselamatan dan Keandalan Sistem Kelistrikan pada Bangunan Gedung
Bahas isu penting, Sri Mulyani Adakan Pertemuan Bilateral di London

Berita Terkait

Monday, 25 November 2024 - 22:27 WIB

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel

Monday, 25 November 2024 - 22:23 WIB

Sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan, Tingkatkan Konektivitas Melalui Akses Simpul Transportasi

Monday, 25 November 2024 - 22:04 WIB

Keluarga Besar GNRI & Taboas Maluku Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika Maluku Tak Di Anaktirikan.

Monday, 25 November 2024 - 17:56 WIB

IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Monday, 25 November 2024 - 17:41 WIB

MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru