DAELPOS.com – Penunjukan tujuh staf khusus (Stafsus) Presiden yang berasal dari kalangan milenial seakan mengobati kekecewaan publik terhadap dipilihnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi perusahaan BUMN yang kini ramai ditentang.
Salah satu apresiasi penunjukan Stafsus ini datang dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo.
“Saya kali ini mengapresiasi langkah Presiden dibanding saat merestui langkah Menteri BUMN menunjuk Ahok kemarin,” kata Roy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/11).
Menurut politisi Demokrat ini, Indonesia membutuhkan generasi milenial yang memiliki latar belakang akademik mumpuni untuk masuk ke jajaran pemerintahan dalam rangka membangun bangsa.
“Kebutuhan ke depan memang memerlukan sosok-sosok muda, berlatar belakang pendidikan dan karier yang jelas, meski beberapa di antaranya tidak bisa dilepaskan dari ‘siapa orang tuanya’ mereka tersebut,” ucapnya.
Roy menambahkan, generasi muda merupakan pemilik masa depan bangsa. Sudah sepatutnya pemerintah menggandeng milenial dalam membuat kebijakan.
“Artinya memang sudah sewajarnya Presiden memberi kesempatan anak-anak muda tersebut memberinya masukan-masukan berarti untuk masa depan bangsa ini,” tandasnya.
Tujuh Stafsus sudah diumumkan Presiden Joko Widodo. Mereka adalah founder dan CEO Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara (29); founder dan CEO Creativepreneur, Putri Tanjung (23); founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra (32); pendiri Gerakan Sabang Merauke, Ayu Kartika Dewi (36).
Kemudian pendiri Yayasan Kitong Bisa dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Gracia Billy Mambrasar (31); pendiri Thisable Enterprise dan kader PKPI, Angkie Yudistia (32); dan aktivis kepemudaan mahasiswa, mantan Ketua Umum PMI, Aminuddin Maruf (33).